Menlu: Mindset Semua Diplomat RI Perlu Diubah Drastis

Menlu mengatakan saat ini para diplomat harus ditanamkan mengenai sejumlah hal. Seperti berdagang, investasi, dan pariwisata.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Feb 2015, 16:28 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2015, 16:28 WIB
Menlu Retno LP Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan akan berusaha memberikan arahan detail kepada diplomat Indonesia mengenai instruksi dari Presiden Joko Widodo. Yakni berkonsentrasi melakukan diplomasi ekonomi.

"Mengenai masalah diplomasi ekonomi. Ini memerlukan satu perubahan mindset yang drastis dari semua diplomat Indonesia," ujar Retno usai Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/1/2015).

Retno mengatakan, saat ini di benak diplomat Indonesia harus ditanamkan mengenai sejumlah hal. Baik itu berdagang, investasi, pariwisata, dan lain-lain. ‎"Apapun peluang yang ada itu harus didapatkan," kata dia.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini menambahkan, bahwa sejak hari pertama Kabinet Kerja Jokowi berjalan, pihaknya sudah membuka 'foreign policy breakfast' (Sarapan pagi bersama menteri luar negeri). Di mana yang jadi salah satu prioritas Kemlu adalah soal iklim investasi.

Retno mengatakan, dalam foreign policy breakfast itu Kemlu sudah bertemu dengan CEO dari perusahaan-perusahaan BUMN, para eksportir, dan investor di Indonesia.

"Karena investor kita juga sudah cukup banyak yang menanamkan modalnya di beberapa negara, untuk menyampaikan informasi make use of the foreign ministry, atau kedutaan kita untuk memperjuangkan produk atau investasi," ucap Retno.

Dia mengungkapkan soal produk-produk dalam negeri, kantor-kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) ‎di berbagai negara juga sudah memerkan barang-barang hasil produksi anak bangsa. Meskipun, produk-produk itu merupakan produksi lawas.

"Produk-produk yang kuno, kualitasnya tidak bagus dan ada di situ selama puluhan tahun. Mungkin dari kedubesnya buka sampai sekarang tidak pernah diganti. Tapi sudah saya sampaikan ganti itu semua," kata dia.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya meminta para diplomat Indonesia agar fokus melakukan diplomasi ekonomi.‎ Mereka diharapkan dapat mempromosikan berbagai produk dalam negeri ke pasar internasional.

Diplomasi ekonomi saat ini diperlukan dan penting bagi Indonesia. Sebab, kata Jokowi, dengan mempromosikan produk-produk yang dimiliki dan dijual ke negara-negara internasional, dapat membuat neraca perdagangan Indonesia yang tadinya defisit menjadi surplus. (Ali/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya