Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menyatakan pemerintah menaruh perhatian serius terhadap pembangunan desa. Jika dulu pembangunan hanya terjadi pada tingkat kabupaten saja.
"Kalau menggunakan piramida, desa ini ada di pucuk, di bawahnya ada pembangunan daerah tertinggal. Kalau dulu cukup pada tingkat kabupaten, sekarang sampai tingkat desa. Dan Transmigrasi yang sebenarnya pada tahun-tahun kemarin bisa menelurkan desa baru, kota baru, bahkan provinsi baru," ujar Marwan di Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Berdasarkan data yang ada, menurut Marwan, hingga kini masih terdapat kurang lebih 33 ribu desa tertinggal, dan 7.600 desa sangat tertinggal. Desa-desa itu dapat dibangun melalui dana desa yang akan dicairkan pada April mendatang.
"Yang akan kita cairkan pada April nanti Rp 20 triliun, di UU disebutkan secara bertahap. Bahkan, awalnya di dalam nota keuangan pemerintahan Pak SBY, dana desa Rp 9 triliun, ditambah Rp 11 triliuan dari kompensasi BBM. Negara memberikan mandat membangun desa sesuai kualitas hidup manusia," beber dia.
Kalau dibagi, per desa akan mendapatkan Rp 120 juta hingga Rp 170 juta per tahun. "Ini memang belum cukup ideal, tapi memang inilah kemampuan anggaran alokasi negara," ucap Marwan.
Peran BUMDes
Selain itu, adanya program penyerahan pengelolaan lahan hutan negara seluas 37,2 juta hektare kepada masyarakat sekitar hutan, Marwan menyambutnya gembira.
Menurut dia, jika program ini terealisasi akan berdampak positif terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa hutan untuk mewujudkan Nawa Cita ketiga Pemerintahan Jokowi-JK, yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
"Saya segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membahas realisasi program strategis ini, karena bisa kita kembangkan menjadi lahan yang dimanfaatkan masyarakat desa hutan secara produktif untuk meningkatkan kesejahterannya," jelas Marwan.
Dia mengungkapkan di lokasi sekitar hutan seluruh Indonesia ada sekitar 5 ribu desa. Sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada sumber daya lahan di areal hutan desa. Baik untuk bertani, berkebun, berternak, empang ikan, budidaya madu lebah, atau mengambil getah kayu pohon hutan.
Dia menilai, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi lembaga paling tepat untuk mengelola hutan desa. Jika diserahkan kepada perseorangan atau kelompok, rawan terjadi perebutan lahan yang potensial memicu konflik.
"Jika BUMDes yang memegang hak pengelolaan, pemanfaatan hutan bisa dikelola secara adil, merata, lestari, produktif, bisa memberikan manfaat bukan hanya kepada masyarakat penggarap tetapi juga memberikan pemasukan bagi kas desa" tukas Marwan. (Ali/Mut)
Menteri Marwan: Dulu Kabupaten, Kini Desa Jadi Fokus Pembangunan
Pemerintah akan mencairkan dana desa Rp 20 triliun pada April 2015.
diperbarui 27 Feb 2015, 17:01 WIBDiterbitkan 27 Feb 2015, 17:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Fakta Pesawat Jeju Air Kecelakaan, 62 Orang Dilaporkan Tewas
Geram, Menag Nasaruddin Minta Pelaku Uang Palsu di UIN Alaudin Makassar Dihukum Berat
VIDEO: Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan Masih Berusaha Memadamkan Api dari Pesawat Jeju Air yang Tergelincir
Rusia Belum Niat Jadikan Bitcoin Cadangan Aset
Hati-hati Penipuan, BP3MI Kepri Imbau Warga Tak Tergiur Tawaran Kerja dengan Gaji Besar di Kamboja
10 Film Indonesia yang Masuk Jajaran 30 Best ASEAN Films of 2024 Versi Asian Movie Pulse
Top 3 Berita Bola: Manchester United Dapat Tawaran Barter Pemain yang Sadis dari Barcelona
OJK Gencar Awasi BPR/BPRS, Biar Gak Gulung Tikar
6 Pasangan Artis Ini Putus Cinta di 2024, Ada yang Sudah Temukan Pengganti Baru
Didorong Artificial Intelligence (AI), Saham Magnificent Seven Bakal Terus Moncer di 2025
VIDEO: Libur Nataru, Kawasan Wisata Kuta Bali Macet Parah
Angelina Sondakh Umrah Pertama Kali Bareng Keanu Massaid, Berharap Bawa Perubahan Positif