Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan para anggota DPRD DKI Jakarta yang berujung pada pengguliran hak angket atau hak menyelidiki, hanya masalah komunikasi yang kurang. Yakni antara Pemerintah Provinsi DKI sebagai eksekutif dan DPRD selaku legislatif.
"Ini masalah komunikasi politik saja, asal sebetulnya dua-duanya mau bertemu, berkomunikasi, carikan solusi, carikan jalan keluar, pasti ada," ujar Jokowi di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Namun demikian, pelaksanaan e-budgeting yang dipermasalahkan oleh Dewan lantaran dianggap sistem dan perangkatnya belum siap, diluruskan oleh Jokowi.
Menurut Jokowi, pelaksanaan e-budgeting telah siap sejak ia masih memimpin DKI Jakarta sebagai gubernur. Munculnya protes dari DPRD terkait dengan program tersebut dianggap hal yang wajar, lantaran e-budgeting merupakan hal yang masih baru di Indonesia.
"Tapi bahwa program e-budgeting ini memang sudah 2 tahun yang lalu kita gagas. Dan memang belum siap-siap. Ini sebetulnya sudah siap. E-budgeting-nya sudah digarap sistemnya dengan baik, tetapi ya masih ada masalah," ujar Jokowi.
"Saya kira memang sesuatu yang baru pasti biasalah, ada pro dan kontra. Sebetulnya kalau ini di Jakarta sudah mapan, mau kita nasionalkan," ‎lanjut Jokowi.
Saat ditanya apakah pernah mengalami benturan dengan DPRD seperti yang terjadi saat ini, Jokowi tak memungkiri adanya perbedaan pendapat tersebut. Tapi ia mengaku memilih untuk menjalin komunikasi yang baik dengan para politisi Kebon Sirih itu.
"Ya dulu kan kita juga mempersiapkan e-budgeting, tetapi kan belum bisa berjalan. Mundur lagi, ini sebenarnya sudah siap," papar mantan Walikota Solo tersebut.
Lantas, apakah ia juga pernah mendapati 'dana siluman' seperti yang ditemukan oleh Gubernur Ahok? Jokowi justru meminta seluruh pihak terkait untuk memeriksa pokok pikiran (pokir) DPRD.
Pokir sebelumnya juga pernah disebut Ahok. Mantan politisi Partai Gerindra ini mengaku kerap muncul pokir yang menyulitkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Tanya pokir itu saya juga dengar, tapi memang belum sampai ke dalam ya, karena itu kita kelibas kerja terus. Tapi tanyakan saja (ke DPRD)," tukas Jokowi. (Ans/Sss)
Jokowi: Ahok-DPRD Bertemu, Jalan Keluar Pasti Ada
Menurut Jokowi, pengguliran hak angket akibat masalah komunikasi yang kurang antara Pemprov DKI dan DPRD.
diperbarui 28 Feb 2015, 21:01 WIBDiterbitkan 28 Feb 2015, 21:01 WIB
Pimpinan DPRD DKI membuka sidang paripurna pengajuan hak angket di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/2/2015). Sidang tersebut untuk melakukan penyelidikan atas dugaan pelangggaran yang dilakukan Gubernur Basuki T Purnama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Biaya Paspor Naik Desember 2024, Berapa dan Bagaimana Prosedur Pembuatannya?
Samsung W25 dan W25 Flip Diluncurkan, Cek Spesifikasi dan Harganya!
Harga Emas Perkasa Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Kisah Karomah Sunan Giri Selamatkan Kapal Penuh Barang Dagangan Saudagar yang Tenggelam di Laut
Pesan Moral dan Link Streaming Drama Jepang Great Teacher Onizuka di Vidio
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti
Broth Adalah: Manfaat dan Cara Membuat Kaldu Sehat untuk Tubuh
Lost and Found Adalah: Panduan Lengkap Pengelolaan Barang Hilang dan Temuan
Gurindam 12 Adalah Gurindam Karya Raja Ali Haji: Warisan Sastra Melayu yang Abadi
Lotus Birth Adalah Metode Persalinan Alami yang Kontroversial
Bahlil Lahadalia Lantik Djoko Siswanto jadi Kepala SKK Migas, Ini Profilnya
Mengenal Teknik Brewing Adalah Seni Menyeduh Kopi Manual