Beli Rumah Bonus Nikahi Pemilik Rumah Paling Disuka Pembaca

Berikut Top 5 News edisi Selasa 10 Maret 2015.

oleh Maria FloraElin Yunita KristantiYanuar HBima FirmansyahBangun Santoso diperbarui 11 Mar 2015, 07:07 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 07:07 WIB
Beli rumah bonus pemilik
Wanita pemilik rumah yang diiklankan di Sleman, Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Jakarta - Strategi unik pemasaran sebuah rumah di kawasan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bikin heboh banyak pengguna media sosial atau medsos. Betapa tidak, rumah tersebut ditawarkan seharga Rp 999 juta plus menikahi sang pemilik. Namun wanita si pemilik rumah justru mengaku kaget dengan adanya iklan tersebut.

Nah, Beli Rumah Bonus Nikahi Pemilik Rumah itu ternyata paling mencuri perhatian para pembaca di portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com terutama di kanal News sepanjang Selasa 10 Maret 2015. 4 Berita lain, termasuk berita Nasihat Prabowo untuk Jokowi-JK soal Eksekusi Mati, juga menarik banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Beli Rumah Bonus Nikahi Pemilik Rumah Hebohkan Medsos Yogya

Media sosial saat ini tengah dihebohkan dengan iklan jual rumah dengan bonus wanita cantik di Yogyakarta. Sesuai dengan iklan itu sebuah rumah di Dusun Randu Gunting, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dijual dengan harga Rp 999 juta.

Iklan itu diunggah (upload) oleh Dian PD pada 7 Maret 2015 pukul 15.48 WIB. Dalam iklan itu tertulis: "Beli rumah bisa ajak pemiliknya menikah" dan tampak seorang wanita cantik dengan latar rumah yang dijual.

Saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (9/3/2015), pemilik rumah Winalia (40) mengaku kaget dengan iklan tersebut. Lia sapaan wanita tersebut mengatakan jika dirinya mengenal Dian PD melalui media sosial Facebook.

Penasaran? Simak berita selengkapnya di sini

2. Dilarang Beribadah, Siswa SDN 1 Lamongan Protes Kepala Sekolah

Puluhan siswa SD Negeri 1  Jubel Lor di Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur, berunjuk rasa di halaman sekolahnya pada Senin 9 Maret pagi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (10/3/2015), mereka membentangkan aneka poster memprotes Samsul Huda sang kepala sekolah karena melarang kegiatan beribadah di sekolah.

Awalnya setiap hari para murid menjalankan salat dhuha dan salat dhuhur bersama-sama. Namun entah mengapa kebiasaan tersebut dilarang oleh kepala sekolah.

Berita selengkapnya klik di sini

3. Nasihat Prabowo untuk Jokowi-JK soal Eksekusi Mati

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ikut memberikan dukungan pada pemerintahan Jokowi-JK untuk melaksanakan eksekusi mati terhadap para terpidana narkoba. Meskipun banyak negara yang warganya masuk daftar terpidana mati jilid II berusaha menekan Indonesia.

Menurut Prabowo, Indonesia tak perlu takut dengan intervensi atau tekanan dari negara lain.‬

‪"Kalau ada tekanan dari negara-negara asing, saya kira kalau mencari negatifnya akan menjadi tekanan. Tapi kalau kita berpikir itu adalah upaya pemerintah tersebut untuk melindungi rakyatnya, saya kira memang kewajibannya‬," ucap Prabowo saat ditemui di kediamannya, Kampung Cigombong, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2015).

Berita tersebut selengkapnya ada di sini

4. Orang Rimba Jambi Dihantui Kematian Beruntun

Musibah kematian beruntun yang menimpa Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di Provinsi Jambi, ternyata menghantui warga pedalaman di Sumatera ini.

Berdasarkan data terbaru Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, setelah 11 warga meninggal dunia secara beruntun, kini 3 bocah Rimba dari Kelompok Terap dilaporkan tengah dirawat di Rumah Sakit Hamba, Kota Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi sejak Sabtu pekan silam 7 Maret 2015.

Ketiga anak itu merupakan kakak beradik, yaitu Merute (laki-laki 12 tahun), Nipah Bungo (perempuan 2,5 tahun) dan Cipak (perempuan 1 tahun). Ketiganya sudah dua pekan menderita demam dan batuk rejan.

Simak berita tersebut di tautan ini

5. 10-3-1965: Usman Harun dan Pengeboman MacDonald House Singapura

Jarum jam menunjuk ke pukul 15.07 waktu Singapura, 10 Maret 1965. The Hongkong and Shanghai Bank yang berada di dalam Gedung MacDonald House di Orchard Road sudah tutup 7 menit sebelumnya, namun 150 karyawannya masih sibuk mencatat transaksi hari itu.

Tiba-tiba, ledakan kuat terjadi, merobek pintu lift, menghancurkan dinding dan tangga lantai mezzanine, meruntuhkan pilar-pilar bangunan serta mempertontonkan kerangka baja di dalamnya. Kaca-kaca jendela di bangunan berjarak 100 meter hancur. Dampak bom juga merusak nyaris semua mobil yang terparkir di depan gedung.

Bom juga merusak kantor Komisi Tinggi Australia (Australian High Commission) yang juga ada di dalam bangunan. Para saksi mata mengaku melihat kilatan cahaya sebelum suara ledakan menggelegar memekakkan telinga.

"Pemeriksaan pada bangunan menunjukkan, 9 hingga 11 kilogram bahan peledak nitrogliserin yang digunakan dalam pemboman," demikian Liputan6.com kutip dari situs Singapore Infopedia.

Berikut lanjutan Today in History di sini

(Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya