Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan, banyak lurah yang meminta mundur dari jabatannya. Padahal mereka baru dilantik pada 2 Januari 2015 lalu.
"Sudah ada beberapa yang SMS saya minta berhenti jadi lurah," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Mengapa mereka ingin berhenti?
Menurut Ahok, lurah-lurah itu sudah tak sanggup menjalankan tugasnya yang semakin berat. Beberapa di antaranya sudah berumur dan ada pula ibu hamil yang kurang mampu bekerja di lapangan.
Sebab, tugas utama lurah dan camat yang diinstruksikan Ahok adalah harus mendeteksi masalah warganya dengan lebih banyak terjun langsung ke lapangan. Di samping itu, dengan diterapkannya sistem tunjangan yang berbasis kinerja, mereka juga harus mengisi lembar kerja setiap harinya.
"Banyak yang nggak sanggup jadi lurah. Kan lurah-camat kita paksa suruh bersihin selokan terus, harus turun. Terus kalau dulu kan bisa duduk tenang-tenang, sekarang kamu mesti ngisi kamu kerja apa," ucap Ahok.
"Jadi stres kan. Jadi dia dipikir daripada ngisi nggak bisa, aku nggak usah kerja, toh diam-diam saja udah dapat gaji lumayan," imbuh dia.
Meski banyak jajarannya yang ternyata tak mampu mengikuti ritme kerjanya dan memilih mundur, Ahok tak mempermasalahkan hal itu. Dia yakin masih banyak PNS DKI Jakarta yang berkompeten dan bisa bekerja lebih giat lagi.
"Nggak apa-apa. Masih ada orang juga kok. Nggak dipertahanin. Yang antre mau naik (jabatan) banyak," ucap Ahok.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika menjelaskan, para PNS yang berniat mundur itu adalah hasil lelang jabatan. Mereka, memang cukup kaget dengan beban kerja yang bertambah. Tak hanya lurah, banyak pula pejabat eselon IV yang meminta mundur.
Padahal, menurut dia, selama 3 bulan belakangan ini belum ada laporan tentang kinerja buruk seluruh pejabat hasil lelang yang baru dilantik itu. "Karena merasa nggak cocok, kagetlah. Kebanyakan eselon IV. Misalnya mereka bekerja di kasie sekolah, terus mereka kaget," pungkas Agus. (Ndy/Mut)
Banyak Lurah SMS Ahok Ingin Berhenti, Ada Apa?
Padahal lurah-lurah itu baru dilantik Ahok pada 2 Januari 2015 lalu.
diperbarui 18 Mar 2015, 09:16 WIBDiterbitkan 18 Mar 2015, 09:16 WIB
Gubernur Ahok memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok terkait kisruh dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Pemain Naturalisasi yang Beredar di BRI Liga 1 tapi Tak Terpakai Timnas Indonesia
Kemkomdigi di Tengah Sorotan Jeratan Judi Online
Disebut Batik Keraton, Begini Keunikan Batik Solo
Panaskan Tensi, Bintang Atlanta Hawks Ejek Suporter New York Knicks usai Menang di NBA
BSI Siap Turun Tangan di Program Makanan Bergizi Gratis
Erick Thohir dan Maruarat Sirait Usul Cicilan Rumah Diperpanjang jadi 30 Tahun
Erick Thohir-Maruarar Sirait Bakal Sulap Aset BUMN jadi Perumahan Rakyat
Pramono Anung Mendukung Langkah Pemerintah Memberantas Judi Online
Rahasia dan Tips Penjualan Sukses di Harbolnas 11.11 & 12.12
Final Four Livoli Divisi Utama 2024: Indomaret Tanpa Dimas Saputra, Rajawali Pasundan Akan Diperkuat Farhan Halim
Jokowi Tak Masuk Struktur Golkar, Bahlil: Kita Hargai sebagai Tokoh Bangsa
Peluang Besar Herjun dan Kiandra Ulangi Jejak Seniornya di AHRT Juara AP250 ARRC 2024