Harimau Pemangsa Petani Bengkulu Dipindah Ke Gunung Leuser

Harimau yang diberi nama Rajo Langit masuk perangkap petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu awal Februari 2015

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 25 Mar 2015, 06:30 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 06:30 WIB
Harimau Pemangsa Petani Bengkulu Dipindah Ke Gunung Leuser
Harimau yang diberi nama Rajo Langit masuk perangkap petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu awal Februari 2015

Liputan6.com, Jakarta - Seekor Harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae) sepanjang 2 meter dan berbobot 150 kg yang memangsa petani talang beringin Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu akan dilepas di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh.

Harimau yang diberi nama Rajo Langit dan masuk perangkap petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu awal Februari 2015 ini masih dalam masa pemulihan karena stres.

Kepala BKSDA Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto mengatakan, rencana pemindahan ini sudah melalui tahap konsultasi dengan pihak Kementrian Kehutanan, BKSDA Banda Aceh dan pihak pengelola Taman Nasional Gunung Leuser.

Awalnya BKSDA Bengkulu akan mengembalikan Rajo Langit ke habitat asalnya yaitu Taman Buru Semidang Bukit Kabu, tetapi terlalu berbahaya, setelah itu altetnatif pemindahan ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga tidak representatif karena dekat dengan pemukiman. Alternatif terakhir yaitu ke Taman Nasional Gunung Lueser.

"BKSDA Aceh sudah setuju, tinggal bagamana cara pemindahannya apakah lewat jalur darat atau udara, untuk itu kita perlu berkordinasi dahulu dengan pihak Kementerian terkait ini," ujar Anggoro Selasa (24/3/2015).

Saat ini kondisi harimau masih stres meskipun sudah sedikit berkurang dibandingkan saat baru ditangkap dan dibawa ke Kota Bengkulu. Namun masih harus dilakukan beberapa tahap penjinakan.

"Kita berharap dalam waktu sebulan ini semua perihal pemidahannya sudah selesai dan kondisinya sudah mulai membaik," demikian Anggoro. (Riz)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya