Kenangan Guru SMA pada Mahasiswa UI yang Tewas di Danau

Sri mengaku terkejut mendengar kabar kematian bekas muridnya itu. Dia sama sekali tidak mengira apalagi sampai muridnya itu bunuh diri.

oleh Yanuar H diperbarui 01 Apr 2015, 16:44 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2015, 16:44 WIB
Penemuan mayat di Kampus Universitas Indonesia
Penemuan mayat di Kampus Universitas Indonesia. (Liputan6.com/Atem Allatif)

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian selamanya mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori (19), menyisakan duka mendalam pada orang-orang terdekatnya. Termasuk guru-gurunya di SMAN 8 Yogyakarta.

Guru-gurunya di SMA 8 tak percaya jika kematian Akseyna karena bunuh diri. Sebab, kata mereka yang pernah mendidik Akseyna semasa di bangku SMA, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu dikenal rajin beribadah dan pandai.

"Saya tahu informasi itu dari alumni. Mereka kemarin BBM saya," ujar Sri Utari, guru pembimbing OSN Biologi SMAN 8 Yogyakarta, Rabu (1/04/2015).

Sri mengaku terkejut mendengar kabar kematian bekas muridnya itu. Dia sama sekali tidak mengira apalagi sampai muridnya itu nekat bunuh diri.

"Saya tidak percaya jika bunuh diri. Saya kenal dia seperti apa orangnya, tidak mungkin itu," jelas dia.

Sri menuturkan, Akseyna merupakan murid SMA 8 yang lulus pada 2013. Selama menimba ilmu di bangku SMA, dia dikenal rajin dan mudah bergaul. Sri mengaku dua kali bertatap muka dengan anak didiknya itu setelah lulus.  

Saat bertemu, ungkap Sri, mereka membahas pelajaran biologi di kampus UI. Dalam perbincangan itu, tidak terlihat sama sekali kalau Akseyna mengalami kesulitan dalam mata kuliah ataupun sedang ada masalah dengan dosen maupun teman mahasiswa lain. Bahkan, ungkap Sri, muridnya itu justru mengaku senang belajar di UI.

"Saya tanya apa ada kesulitan dalam kuliah, dia jawab tidak ada. Justru Dia bercerita kalau sudah mantap kuliah di UI," jelas Sri.

Akseyna Ahad Dori diketahui meninggal setelah jasadnya ditemukan mengapung di Danau Kenanga, depan Rektorat Universitas Indonesia. Jasadnya mengenakan jaket berlogo UI dan di dalam tas yang masih menempel di jasad, polisi menemukan batu konblok.

Dalam pemeriksaan, polisi menemukan secarik kertas berisi pesan terakhir Akseyna yang ditempel di dinding kamar kosnya di Kukusan, Beji, Depok. Dalam pesan itu, Akseyna meminta agar tidak dicari. Atas beberpa temuan itu, polisi menduga Akseyna bunuh diri. (Sun/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya