Liputan6.com, Jakarta - Ahok tak takut perseteruannya dengan DPRD DKI Jakarta selama ini bakal berujung pada pemecatan dirinya sebagai gubernur DKI Jakarta. Namun jika pun harus dipecat, dia mengaku siap menghadapi keputusan tersebut.
Butuh keputusan dari Mahkamah Agung (MA) dan tanda tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melengserkan pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu. Namun hal itu justru menimbulkan kepercayaan diri Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu yakin, Jokowi tak bakal memecatnya. Kecuali, Jokowi menginginkan dirinya mengisi jabatan lain, seperti Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog).
"Kalau Pak Jokowi nggak mungkin mecat gue. Kecuali mau jadi Kabulog. Enggak mungkin Pak Jokowi juga mecat saya, kalau kebetulan Kabulog-nya nggak beres, aku dimasukin jadi Kabulog," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Ahok memang pernah mengutarakan keinginannya untuk menjadi Kabulog. Salah satunya karena dia ingin membereskan harga beras.
Mantan Ketua MA Harifin Tumpa mengatakan nasib Ahok berada di tangan Jokowi. Karena MA tidak akan memutuskan untuk memecat atau tidak, tapi hanya sebatas membenarkan atau menolak fakta yang diajukan DPRD DKI Jakarta.
Setelah itu, lanjut Harifin, berkas tersebut akan dikembalikan ke DPRD DKI Jakarta. Kalau disetujui, dewan lalu mengusulkan hasil rekomendasi untuk memecat Ahok kepada Jokowi. Jokowi nantinya hanya bisa menandatangani surat rekomendasi itu tanpa bisa menolak. (Ndy/Sss)