Polisi Temukan Alat Kontrasepsi di Kamar Deudeuh

Alat kontrasepsi yang ditemukan di kamar kos Deudeuh kini sedang dalam pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri.

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Apr 2015, 15:31 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2015, 15:31 WIB
Sehari Sebelum Tewas, Kamar Deudeuh Sempat Gaduh
Hingga kini, belum diketahui penyebab kematian perempuan yang dikenal dengan nama panggilan Mpi itu.

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuh pekerja freelance di kamar kosnya, Deudeuh Alfi Syahrin, hingga kini masih diburu kepolisian. Dalam penyelidikan, polisi menemukan alat kontrasepsi di kamar kos yang beralamat di Tebet Utara 15-C, Nomor 28, RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan itu.

Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma mengatakan, hasil otopsi tim Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan adanya kerusakan di organ vital janda beranak 1 ini.

"Kami (polisi) menemukan alat kontrasepsi, baik yang belum terpakai maupun yang sudah. Dikatakan sudah karena ada cairan maninya," kata Ketut di Mapolsek Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015).

Ketut menjelaskan, alat kontrasepsi tersebut kini sedang dalam pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. Uji labfor tersebut diharapkan dapat memberikan keterangan, sudah berapa lama kontrasepsi bekas itu berada di kamar Deudeuh.

"Ya kita harap uji labfor ini dapat membantu penyelidikan," pungkas Ketut.

Deudeuh ditemukan tewas mengenaskan di kamar kostnya Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28 RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Sabtu 11 April malam. Mulut perempuan berusia 27 tahun ini disumpal kaos kaki dengan leher terjerat kabel.

Jenazah Deudeuh pada Minggu siang dimakamkan keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Orangtua Deudeuh berharap polisi segera menangkap dan mengungkap motif pembunuhan ini. Ada dugaan korban dibunuh orang yang dikenalnya. (Rmn/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya