Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Ahok sempat marah saat mengunjungi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu kesal karena merasa dibohongi soal eskalator yang hanya menyala saat dia datang.
Ahok saat itu masuk ke dalam Blok G Tanah Abang melalui jembatan penyeberangan orang yang berada di Jalan Jati Baru, Jakarta Pusat. Jembatan tersebut langsung membawanya tiba di lantai 3 Blok G.
Blok itu memang terlihat lengang. Lapak di sana banyak yang tutup.
Ahok, lalu turun ke lantai 2 menggunakan eskalator atau tangga jalan. Lantai yang didominasi toko pakaian itu disusuri Ahok satu per satu. Sesekali mantan Bupati Belitung Timur itu berbincang dengan pedagang yang ada di sana.
"Bapak harus menyelesaikan ini ya, Pak. Kasihan, Pak, di sini sepi," kata pedagang pakaian anak yang dihampiri Ahok di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Ahok lalu melanjutkan perjalanan menuju lantai 1 Blok G. Lantai yang didominasi pedagang ini dijadikan tempat PD Pasar Jaya untuk memaparkan kondisi Blok G.
Saat pemaparan berlangsung. Ahok tiba-tiba menyela paparan yang disampaikan Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis. Dia merasa dibohongi karena eskalator hanya menyala saat dirinya datang.
"Sudah, Pak, saya tahu semua perkembangan di Blok G, saya kan ikut Pak Jokowi. Jangan bicara yang lalu-lalu. Tadi saja eskalator baru menyala pas saya datang," ujar suami Veronica Tan itu.
Pernyataan Ahok itu mengundang keriuhan dari hadirin, termasuk warga dan pedagang yang menyimak paparan tersebut.
Kondisi eskalator mati itu diakui pedagang. Menurut Ali, eskalator di Blok G memang tidak menyala setiap hari. Eskalator hanya dinyalakan saat pasar ramai pengunjung.
"Pokoknya lihat situasi saja. Kalau ramai, ya dinyalakan. Kalau sepi ya nggak," ujar Ali saat menyaksikan Ahok berkeliling Blok G. (Ndy/Yus)