Liputan6.com, Padang - Kasus kematian Deudeuh Alfi Sahrin membuka mata seluruh kalangan tentang maraknya prostitusi via internet atau online. Sebab, wanita yang akrab disapa Tataa alias Mpi itu menjajakan dirinya sebagai pemuas nafsu lewat dunia maya.
Apalagi menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, maraknya prostitusi online khususnya di kalangan remaja saat ini bukan lagi didasari atas kepentingan ekonomi, melainkan sudah menjadi gaya hidup.
"Karena belum tentu mereka melakukan itu lantaran terjerat utang atau kemiskinan. Belum tentu. Ada kecenderungan, terutama di kalangan teenagers (remaja) itu lifestyle," kata Khofifah usai menghadiri Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial di Hotel Grand Inna Muara, Padang, Sumatera Barat, Minggu (19/4/2015).
Guna mengurangi hal itu, sambung Khofifah, perlu ada pembangunan karakter ke arah yang positif terhadap para remaja. "Ini ada kaitan dengan revolusi karakter, restorasi sosial. Antara keduanya ini harus nyambung. Maka ada persoalan karakter yang harus dibangun," ucap dia.
Rencananya dalam waktu dekat, pihak Kementerian Sosial akan melakukan rapat dengan Koordinator Satgas Pornografi Kementerian Agama untuk membahas maraknya prostitusi online.
"Minggu depan akan rapat di Kementerian Agama. Saya pun juga sudah menyampaikan ke Kementerian Pendidikan," imbuh dia.
Khofifah juga menekankan pentingnya diadakan mata pelajaran tentang kesehatan reproduksi di tiap sekolah. Hal itu guna memberikan pemahaman kepada siswa khususnya remaja akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
"Bisa dalam 1 minggu itu ada satu jam pelajaran yang bisa diisi dengan pelajaran tentang kesehatan reproduksi. Kalau ada materi itu maka sang guru bisa menyampaikan banyak ilustrasi, karena kalau kita misalnya kita menyebut sex education kesannya vulgar, tapi kalau kesehatan reproduksi insya Allah bisa lebih soft dan banyak hal yang bisa disampaikan kepada para murid," tutur Khofifah. (Ado/Mut)
Mensos: Prostitusi Online Cenderung Jadi Lifestyle Remaja
Menurut Mensos, maraknya prostitusi online khususnya di kalangan remaja saat ini bukan lagi didasari atas kepentingan ekonomi.
diperbarui 19 Apr 2015, 14:47 WIBDiterbitkan 19 Apr 2015, 14:47 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Paket bantuan Rp 90 juta bagi pengembangan layanan rehabilitasi lembaga AKSI NTB, korban penyalahgunaan narkoba di Pusat Edukasi dan Rehabilitasi Narkoba, Lombok, NTB, Rabu (25/3/2015).... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Zodiak yang Terlahir untuk Cinta dan Romansa
Mentah atau Dimasak, Bagaimana Cara Paling Sehat Makan Sayur?
Saraswanti Anugerah Makmur Stock Split 1:2, Ini Jadwalnya
Peneliti Temukan Celah Keamanan Serius di DeepSeek, Data Pengguna Terancam?
Top 3: LPG 3 Kg Tak Lagi Dijual di Warung
KPK Pastikan Tindaklanjuti Laporan Abraham Samad Cs soal Dugaan Korupsi PSN PIK 2 dan Pagar Laut
Sagara Karangbolong, Destinasi Wisata Populer di Kebumen Jawa Tengah
Manchester United Diuntungkan Pembelian Gila Al Nassr di Musim Dingin 2025
Teuku Ryan Mantap Berkarier di Dunia Hiburan, Siap Jalani Proyek Film dan Sinetron
Sinopsis Scandal 3: The Final & Sexiest Episode 6, Misi Semakin Sulit Dijalankan
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Gunung Kidul DIY, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Gunungkidul DIY