Sekda Kota Bekasi: Saya Menangis Melihat Kantor Ludes Terbakar

Barang yang terbakar tidak hanya dokumen pemerintahan, tapi juga dokumen pribadi menyangkut tentang keluarga dan jenjang kepangkatan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Apr 2015, 21:53 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2015, 21:53 WIB
Kebakaran Kantor Walikota Bekasi
Kebakaran Kantor Walikota Bekasi (twitter@BangImam)

Liputan6.com, Bekasi - Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengaku menangis saat menyaksikan ruang kerjanya di Kompleks Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan, hangus terbakar dalam kebakaran Jumat siang.

"Saya sempat menangis saat melihat isi kantor saya ludes terbakar. Tidak ada yang tersisa," kata Rayendra di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2015).

Menurut dia, barang yang terbakar di dalam ruangan tidak hanya dokumen pemerintahan, tapi juga dokumen pribadi yang menyangkut tentang keluarga dan jenjang kepangkatan.

"Yang pasti dokumen pribadi saya habis, akte kelahiran, kartu keluarga, surat keputusan (SK) mulai dari 4D sampai pangkat saya sekarang juga habis terbakar," jelas Rayendra.

Selain itu, berkas kerja untuk hari Jumat ini yang harus ditandatanganinya di dalam ruang kerja juga ludes terbakar.

"Kantor saya ini sudah seperti rumah kedua buat saya. Sebagian dokumen pribadi saya simpan di sana untuk memudahkan kalau ada kepentingan," kata dia.

Menurut Rayendra, kebakaran yang berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB itu kali pertama diketahuinya dari seorang staf yang tengah bertugas di kantor.

"Saat itu saya mendapat telepon dari staf saya yang memberitahu ada kebakaran. Saya kira yang terbakar itu Kantor Pemkot Bekasi, ternyata ruang kerja saya," ujarnya.

Rayendra mengaku sedang tidak ada di lokasi saat peristiwa itu terjadi, dia bersama dengan stafnya yang lain tengah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto di kawasan Kemang Pratama, Bekasi Selatan.

Menurut Rayendra, peristiwa itu wajar terjadi mengingat bangunan tempatnya bekerja telah ada sejak 1983 dan baru mengalami rehabilitasi pada 2004. Dia juga memastikan api muncul pertama kali dari ruang kerjanya dan merembet ke sejumlah ruangan lain.

"Jujur saja, di ruangan saya banyak tikusnya. Mungkin ada yang merusak kabel sehingga terjadi korsleting listrik, kebetulan di ruang kerja saya ada kasur busa yang mudah terbakar," paparnya.

Namun demikian, dia menyerahkan seluruh penanganan terkait peristiwa itu kepada kepolisian setempat. "Saya langsung minta polisi untuk segera menyelidiki kebakaran ini," pungkas Rayendra. (Ant/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya