Liputan6.com, Jakarta - ‎Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengungkap beberapa tindakan warga negara Indonesia (WNI) yang menyebabkan mereka dijatuhi hukuman mati. Salah satunya adalah praktik sihir.
"‎Rata-rata yang dijatuhi hukuman mati itu karena membunuh, memperkosa, narkoba, dan sihir," kata Nusron di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
‎Nusron menjelaskan, sebagian besar tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi berasal dari Jawa dan Madura. Masyarakat dari etnis tersebut sering dibekali dengan surat bertuliskan doa dan dibungkus dengan kain ibunya.
Benda tersebut dianggap mampu mengusir rasa rindu pada kampung halaman. Namun, masyarakat Arab Saudi menentang hal tersebut karena dianggap sebagai praktik sihir
"Itu dianggap sihir sama mereka (masyarakat Arab Saudi) hukumannya mati. Banyak yang seperti itu," ujar dia.
Ketua Umum GP Anshor itu menuturkan, ‎terdapat 228 TKI yang terancam hukuman mati. Dari jumlah tersebut, paling banyak terdapat di Malaysia dan Arab Saudi. BNP2TKI bersama Kementerian Luar Negeri pun berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Nusron juga berharap eksekusi mati yang dilakukan pemerintah ‎Indonesia tidak menganggu usaha menyelamatkan nyawa para TKI itu. "Selama tidak membunuh, selama ini masih bisa diselamatkan.‎ Saya enggak tahu setelah hukuman mati narkoba (efeknya seperti apa)," tutur Nusron.
Untuk dimaafkan di Arab Saudi, perlu iming-iming uang diyat. Pemerintah berjanji untuk membantu mengadvokasi pihak keluarga, sekaligus membayar uang diyat.
"Biasanya kalau untuk dimaafkan kan harus diiming-iming diyat kan. Dengan demikian mau tidak mau kita harus membantu advokasi pada pihak keluarga, yang bayar sebenarnya bukan pemerintah, tapi keluarga yang membunuh. Masalahnya, mereka miskin jadi pemerintah membantu," ucap Nusron.
Sistem Baru
Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang mengkaji sistem baru penyaluran TKI yang lebih‎ baik. ‎Sistem yang baru akan mencakup kelembagaan penyaluran TKI yang lebih tertata, sumber daya manusia atau TKI yang kompeten dan model penempatan yang baik.
‎Nantinya, kontrak kerja TKI tidak dilakukan dengan individu, melainkan dengan perusahaan. Bila mau mencari TKI, pengguna jasa mendatangi perusahaan, bukan individu.
"Jadi tadi kami diskusi bagaimana kontraknya tidak dengan individu tapi kontrak dengan perusahaan, oleh perusahaan ditransfer ke user. Usernya ke rumah tangga. Jadi majikannya perusahaan, hanya jasanya rumah tangga. Gaji dan kontrak dengan perusahaan," jelas Nusron.
Sistem baru ini akan dibahas lintas kementerian. Jusuf Kalla yang akan memimpin pembahasan ini. ‎"Kalau saya nggak pas, masa ngundang Menaker (Hanif Dhakiri), Menlu (Retno Marsudi), kan nggak pantes. Kalau dari pimpinan kan enak," tandas Nusron. (Mut)
Kepala BNP2TKI: Ada WNI di Arab Saudi Dihukum Mati karena Sihir
Dugaan praktik sihir menjadi salah satu kasus yang menjerat WNI di Arab Saudi dan dijatuhi hukuman mati.
diperbarui 30 Apr 2015, 16:46 WIBDiterbitkan 30 Apr 2015, 16:46 WIB
Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid saat melakukan sesi wawancara khusus dengan Liputan6.com di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (16/3/2015). Kedatangan Nusron untuk membahas sejumlah permasalahan penanganan TKI.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Pastikan Pemilih Disabilitas Sudah Tersentuh Edukasi Soal Kepemiluan
Puan Optimistis Pramono-Rano Menang Satu Putaran Pilkada Jakarta 2024: Langit Cerah, Pertanda Baik
Tarot Cinta: Waktunya Move On dari Kesalahan
Perjuangan Salma Salsabil Dapat Dua Penghargaan Indonesia Music Awards 2024, Ada Peran Besar Ayah hingga Komunitas Fans
7 Manfaat Konsumsi Jamur untuk Kesehatan, Turunkan Risiko Kanker hingga Kolesterol
Jangan Asal Pakai Baju Batik, Pahami Filosofi dan Makna Motifnya
Naik 102 Persen, Arus Masuk Mingguan ETF Bitcoin Capai Rp 49,7 Triliun
VIDEO: Dhrama Pongrekun Dimarahi Petugas TPS saat Mencoblos
Penelitian Ungkap Dugaan Elon Musk Ubah Algoritma X untuk Dukung Trump
Krisis Pemain, Manchester United Panggil Satu Nama Mengejutkan Berusia 19 Tahun
BJ Habibie Pernah Bikin Rupiah Rp 6.550 per Dolar AS, Simak Sejarahnya
Mengenal Musik Keroncong Warisan Seni Nusantara yang Abadi