Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Manado, Sulawesi Utara, Presiden Jokowi bertemu dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Ahok yang mengancam akan membubarkan PKK, Jokowi malah mengimbau masyarakat agar tak memandang sebelah mata peran ibu-ibu PKK.
"Jangan sepelekan PKK, yang punya organisasi hingga ke bawah itu PKK, saya tidak mau disepelekan‎," kata Jokowi di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (20/5/2015).
Menurut mantan Walikota Solo itu, selama ini justru PKK-lah yang menjadi ujung tombak dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
"‎Setiap hari yang ke RT, yang ke RW itu PKK, siapa yang bisa memberi tahu ke masyarakat mengenai gizi, angka kematian ibu dan anak, mencegahnya seperti apa? Itu yang bergerak PKK, jangan keliru," ucap ayah 3 anak itu.
Karena itulah Jokowi menaruh banyak harapan kepada para kader PKK. Mereka diharapkan dapat mendukung dan menjalankan program-program pemerintah yang berkaitan langsung dengan kualitas keluarga.
Dalam kunjungan kerjanya di Manado kali ini, Jokowi mengawali harinya dengan membuka acara puncak Peringatan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke 12 dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) ke-43 Tingkat Nasional 2015.
Sebelumnya, Ahok kecewa dengan kinerja ibu-ibu yang tergabung dalam PKK. Pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu mengatakan, sebenarnya ibu-ibu PKK ditugaskan untuk menggelar berbagai kegiatan sosial demi memperbaiki kesejahteraan keluarga. Tapi nyatanya para ibu-ibu PKK lebih banyak sibuk mengurusi berbagi perlombaaan yang sebenarnya tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga.
Menurut Ahok, jika terus begitu, lebih baik PKK dibubarkan saja. "Kalau nggak ada kerjanya, bubarkan saja PKK," ucap Ahok saat memberikan sambutan dalam acara Inagurasi Woman For The World di Balaikota, Jakarta, Kamis 7 Mei 2015. (Ndy)