Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso hingga kini belum melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil pun mendorong sang Jenderal bintang 3 itu segera melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Jika tidak, menurutnya, baik Budi Waseso atau pun Polri secara kelembagaan akan semakin sulit mendapat kepercayaan dari publik.
"Dari sisi kepatuhan dan tentu saja sebagai pejabat publik, harusnya Budi Waseso bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat," kata Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
‎
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, memang tidak ada sanksi yang bisa diberikan ke seorang pejabat negara apabila tak melaporkan harta kekayaan. Namun, akan lebih baik jika Budi segera membuat LHKPN dan menyerahkannya ke KPK.
Apalagi, lanjut Nasir, Budi Waseso saat ini memegang jabatan penting yang tugasnya adalah memberantas kasus kriminalitas. Budi juga memiliki pangkat yang tinggi, yakni Komisaris Jenderal bintang tiga.
"Lebih baik kalau beliau segera melaporkan harta kekayaannya," ujar Nasir.
Terkait permintaan Budi Waseso agar KPK lah yang menyelidiki sendiri harta kekayaannya, Nasir menganggap hal tersebut tidak bisa dilakukan. "Kalau KPK yang menyelidiki itu sudah harus ada unsur kriminalitas," tandas Nasir.
Nasir PKS: Agar Publik Percaya, Kabereskrim Harus Serahkan LHKPN
Apalagi, lanjut Nasir, Budi Waseso saat ini memegang jabatan penting yang tugasnya adalah memberantas kasus kriminalitas.
diperbarui 30 Mei 2015, 04:02 WIBDiterbitkan 30 Mei 2015, 04:02 WIB
Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso memberikan keterangan pers terkait pembatalan penahanan Bambang Widjojanto (BW), Jakarta Kamis (23/4/2015). BW tak jadi ditahan karena bersikap kooperatif oleh penyidik. (LIputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pilgub Jateng Hari Ini: Pasangan Andika-Hendi Nyoblos di TPS Sama, Tapi Waktu Berbeda
Prabowo: Calon Kepala Daerah yang Menang Harus Jadi Pemimpin Semua, yang Kalah Bekerja Sama
Didampingi Istri, Bang Doel Nyoblos di TPS 65 Lebak Bulus
Cara Mengobati Gondongan pada Anak, Ini Panduan Lengkap untuk Orangtua
Tampil Serasi dan Kompak Bersama Istri, Cawagub Rano Karno Gunakan Hak Pilihnya di TPS 65 Cilandak
Momen Nyoblos di Pilgub DKI Jakarta 2024, Tiga Paslon Terdaftar di TPS Berbeda hingga Ahok dan Istri yang Curi Perhatian
Nyoblos Pilkada 2024, Cawagub Rano Karno Yakin 1 Putaran
VIDEO: Menhan ASEAN Bertemu Amerika dan Tiongkok, Bahas Sengketa Maritim
Otorita IKN Gelar Seleksi Kompetensi Bidang CPNS 2024 Via Zoom Mulai 28 November
Kehilangan iPhone, Pemilik Buat Pengumuman Ancam Kirim Santet ke Pencurinya
Sentilan Keras Ustadz Das'ad Latif tentang Larangan Tidur di Masjid, Kisahkan Para Sahabat Nabi
Ditanya Pilih Siapa di Pilkada Jawa Barat, Prabowo: Rahasia