JK soal Penyerangan Kantor DPP Golkar: Saya Tidak Ikut Campur

Kantor DPP Partai Golkar diserang sekelompok orang yang diduga membawa senjata tajam pada Senin dini hari 8 Juni lalu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 09 Jun 2015, 18:50 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 18:50 WIB
JK Datangi Rumah Transisi Tanpa Jokowi
Jusuf Kalla atau JK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor DPP Partai Golkar diserang sekelompok orang yang diduga membawa senjata tajam pada Senin 8 Juni lalu dini hari. Penyerangan ini dikhawatirkan memicu kembali perseteruan antardua kubu dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.

Terkait penyerangan itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak ikut-ikutan dengan hal tersebut.

"Saya tidak tahu, mana saya tahu? Saya tidak ikut campur," ucap JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

JK pun meminta agar masalah tersebut diselesaikan baik-baik. Jangan sampai masalah ini bisa membuat batalnya islah sementara dua kubu di Golkar. Ia juga menegaskan proses penjaringan calon kepala daerah untuk ikut Pilkada serentak masih terus berlangsung.

"Tetap jalan. Saya tadi pagi baru ketemu Agung (Laksono), dia juga melaporkan perkembangannya," ujar JK.

Pada kesempatan sebelumnya, JK sudah mengatakan agar tak ada pihak yang mengeluarkan pernyataan bernada provokasi.

"Saya sudah bicara, low profile, jangan bikin statement yang mancing-mancing (emosi). Yang penting tujuan utamanya Golkar ikut Pilkada," kata JK, Kamis 4 Juni lalu.

Ketegangan antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie atau Ical kembali memanas seiring adanya serangan ke kantor DPP Partai Golkar pada Senin 8 Juni 2015 dini hari.

Politikus Golkar dari kubu Agung Laksono, Fayakhun Andriadi, mengaku kecewa dengan serangan tersebut. Serangan ini menodai proses islah yang disepakati. Dia pun memandang kubu Ical tidak tulus dalam islah.

"Menurut saya pribadi, insiden tersebut mencederai semangat untuk islah (Golkar). Sudah terbukti bahwa semangat islah yang dikumandangkan oleh kubu Ical adalah tidak tulus," ujar Fayakhun kepada Liputan6.com, Selasa 9 Juni 2015. (Ans/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya