Bocah GT yang Diduga Digergaji Ibu Kandungnya Kondisinya Membaik

Ibu kandung bocah GT menurut penuturan tetangga sekitarnya, dikenal galak dan bertato.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Jul 2015, 15:49 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2015, 15:49 WIB
Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Bocah GT yang tangan kirinya diduga digergaji ibu kandungnya di Cipulir, Jakarta Selatan kini kondisinya mulai membaik, pascadiamankan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ke Safe House atau Rumah Perlindungan milik Kementerian Sosial (Kemsos).

"Kondisi anak sekarang sudah membaik, tapi masih di rumah aman. Dia cerdas dan sudah berpikir kok, dia sempat tanya, 'Sampai kapan saya di Rumah Aman ya?'" kata Ketua FNO Community Susi saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).

Susi menjelaskan, kasus ini mulai terungkap saat bocah GT melarikan diri dari rumahnya pada Jumat 26 Juni 2015 lalu. Lalu bocah 12 tahun ini diserahkan ke LSM perlindungan anak, FNO Community, oleh warga sekitar rumahnya. Kasus ini pun langsung dilaporkan Polres Metro Jakarta Selatan.

Susi mengatakan, saat pertama kali melihat GT, kondisinya cukup memprihatinkan. Suhu badannya panas, pipi sebelah kanannya lebam yang diduga bekas pukulan. Ada pula luka goresan seperti terkena gergaji di tangan sebelah kanan. Dia juga telah dibawa ke rumah sakit untuk divisum.

"Hasil visumnya belum keluar," jelas dia.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengetahui peristiwa itu langsung menemui bocah GT. Sekjen KPAI Erlinda mengatakan, bocah 12 tahun ini mengalami trauma dan belum dapat berbicara banyak tentang kekerasan yang dialami.

"GT kerap menerima perlakuan kasar dari ibunya. Seperti dipukul, dilempar mangkuk, dan disundut rokok. Bahkan, 2 giginya hilang akibat pemukulan," tutur Erlinda.

Saat ini, sambung Erlinda, GT sudah diamankan untuk sementara di rumah aman Kemsos di kawasan Jakarta Timur.

Pengakuan Tetangga

Sejumlah warga sekitar rumah LSR, ibu kandung bocah GT di Jalan Cipulir Permai, Jakarta Selatan menuturkan, LSR kerap berperilaku kasar terhadap anak keduanya itu. Bahkan, beberapa kali warga mendengar teriakan dari dalam rumahnya.

"Warga sini tidak ada yang berani. Takut ibunya galak. Badannya banyak tatonya dan bertindik pula," ucap seorang tetangga yang enggan menyebutkan namanya.

Salah satu warga lainnya menyebut, LSR dan keluarganya merupakan orang yang tertutup dan jarang bergaul dengan tetangga. Perempuan ini disebutnya memiliki penampilan nyentrik.

"Kalau ibunya emang jarang keluar. Ibunya punya banyak tato di tangannya, kalau keluar pakai lengan pendek kelihatan penuh tato di tangannya," ucap warga lainnya. (Rmn/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya