'Pesawat' Dishubkominfo Jatuh di Mapolda Banten

Jatuhnya 'pesawat' tersebut disaksikan langsung oleh Kapolda Banten, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar dan Kepala Dishub Banten, Revrie Aroes.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 08 Jul 2015, 12:38 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2015, 12:38 WIB
Pantauan Arus Mudik Di Merak
Antrean panjang sudah terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Para pemudik bahkan harus menunggu hingga 10 jam untuk bisa menaiki kapal penyebarangan ke Pulau Sumatera.

Liputan6.com, Banten - 'Pesawat' pemantau arus mudik milik Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Banten jatuh di lapangan Mapolda Banten. Namun, tidak ada yang terluka dalam insiden itu. Pasalnya, 'pesawat' ini merupakan pesawat tanpa awak atau drone.

Jatuhnya 'pesawat' tersebut disaksikan langsung Kapolda Banten Brigjen Polisi Boy Rafli Amar dan Kepala Dishub Banten Revrie Aroes.

"Oh iya, terbang gagal, orang nyungsruk (jatuh) ke bawah kok. Untungnya ini kan pakai batreai, jadi enggak kebakar," ujar Revrie Aroes, Rabu (8/7/2015).

Menurut dia, 'pesawat' yang mampu menempuh jarak sekitar 10 kilometer tersebut perlu dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan.

'Pesawat' tersebut dipertontonkan di hadapan Kapolda Banten sebagai unjuk kesiapan Dishubkominfo Banten memantau arus mudik. Namun nahas, drone tersebut malah jatuh hanya beberapa detik setelah diterbangkan oleh sang 'pilot' menggunakan remote control.

"Kelamaan nunggu, jadi baterainya dilepas. Kemarin kan terbang itu (drone)," tegas Revrie.

Guna memantau arus mudik, Dishubkominfo Banten akan menggunakan drone untuk memantau arus mudik dan arus balik. Penggunaan drone ini dikhususkan di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya