PT Mandom: Pintu Darurat Harusnya Mudah Dibuka Saat Kebakaran

Di gedung yang terbakar, para karyawan tidak mengenakan baju anti-api, karena area itu dinilai aman.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 12 Jul 2015, 23:08 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2015, 23:08 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai spekulasi muncul terkait kebakaran pabrik kosmetik PT Mandom, kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat. Satu yang muncul adalah tidak berfungsinya pintu darurat di pabrik yang belum lama ini diresmikan itu.

Kabar buruk itu dibantah Direktut Factory PT Mandom Tugiyono. Dia mengatakan, keberadaan pintu darurat seharusnya memudahkan karyawan saat keadaan darurat, seperti kebakaran kemarin.

"Soal pintu darurat, seharusnya pintu darurat mudah dibuka," ujar Tugiyono saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (12/7/2015).

Menurut Tugiyono, kondisi darurat saat kebakaran membuat listrik di pabrik padam. Sulitnya pintu darurat dibuka bisa saja terjadi karena karyawan panik saat berusaha keluar dari gedung berukuran 100x200 meter itu.

"Mungkin karena saat kejadian listrik mati, pintu yang harusnya dibuka ke luar ini ditarik ke dalam jadi tidak terbuka. Karena pintu darurat seharusnya mudah dibuka," jelas dia.

Sementara, Presiden Direktur PT Mandom Muhammad Makmun Arsyad memastikan, gedung yang terbakar sudah dilengkapi peralatan untuk keadaan darurat. Prosedur menghadapi keadaan darurat juga sudah dilaksanakan.

"Karena kami perusahaan multinasional tentu kami memenuhi segala standar keamanan, seperti APAR (alat pemadam api ringan). CCTV juga sudah kami kumpulkan. Kapan pun CCTV diminta kepolisian, kami siap berikan," tegas Makmun.

Tak Siapkan Baju Safety

Kebakaran pabrik PT Mandom ini tidak bisa dianggap remeh. 6 Jiwa melayang akibat luka bakar serius. Mandom menyatakan tidak menyiapkan baju safety untuk karyawan di pabrik yang terbakar itu.

"Untuk baju safety anti-api kita tidak siapkan area aerosol," kata Tugiyono.

Pabrik itu memang tidak hanya 1 gedung. Beda gedung beda pula produk yang diproduksi oleh para karyawannya. Di gedung yang terbakar, para karyawan tidak mengenakan baju anti-api, karena area itu dinilai aman.

"Ada area primer dan area sekunder dalam pabrik. Nah, untuk area aerosol harusnya aman, jadi tidak kita kenakan baju anti-api," jelas dia.

Saat ini, kata Tugiyono, pihaknya masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian. Berbagai data yang dibutuhkan kepolisian telah diserahkan.

"Semua masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang, sehingga kita tunggu saja bagaimana hasilnya," pungkas Tugiyono.

Kebakaran hebat meluluhlantakkan pabrik kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat pagi 10 Juli 2015 pukul 10.00 WIB. 5 Orang meninggal dan 50 orang luka-luka. Hari ini korban meninggal bertambah 1 orang.

Korban luka bakar saat ini dievakuasi ke 3 rumah sakit yaitu RS Permata Bekasi, RS Hermina Grand Wisata, dan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya