Indonesia Tambah Ratusan Personel Pasukan Perdamaian Dunia

Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup berperan besar menjaga perdamaian dunia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 23 Jul 2015, 16:08 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2015, 16:08 WIB
TNI saat sedang menjaga perdamaian di Libanon
Pasukan TNI wanita

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup berperan besar menjaga perdamaian dunia. Peran ini terlihat dengan disertakannya, ribuan TNI dan Polri menjadi pasukan penjaga perdamaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Indonesia pun jadi negara penyumbang pasukan perdamaian terbanyak urutan ke-11. Rencananya, Indonesia akan kembali menambah jumlah pasukan penjaga perdamaiannya.

"Indonesia punya ambisi, sudah mencanangkan visi jangka menengah, vision untuk 4.000 peace keepers. Sudah dituangkan RPJMN 2015-2019. Ini jadi prioritas pemerintah Jokowi. Untuk capai visi, kami sudah susun roadmap," kata Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Andi Rahmiyanto di Kantor Kemlu, Kamis (23/7/2015).

"Sampai akhir Juni atau menjelang akhir Juli ada 2.735 personel peace keepers dari kalangan TNI maupun polisi," tambah dia.

Dia mengatakan, jika Indonesia dapat mencapai angka 4.000 pasukan maka akan ada prestasi baru yang tercatat. Pencapain itu adalah Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara penyumbang pasukan perdamaian untuk misi sosial ini.

Andi pun yakin target 4.000 pasukan dan masuk 10 besar bisa terwujud. Bahkan, perwujudannya bisa terlaksana segera dalam beberapa tahun ke depan.

"Target total peace keepers itu untuk 5 tahun semoga 2019 angka 4.000 bisa kita capai. Saya sedikit optimistis, hari ini kita sudah menyumbang 2.735 personel, dan tahun depan teman-temn TNI siapkan 1 batalion untuk digelar di salah satu misi di Afrika, tergantung permintaan PBB," papar dia.

"Akhir 2016 sudah ada 2.700 plus 800 personel. Jadi 3.500 personel pada akhir 2016. Jadi harapannya sebelum 2019 kita sudah bisa mencapai 4.000 personel," tutup Andi. (Ger/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya