Peserta Muktamar NU Kagumi Pidato Gus Mus Mengakhiri Kegaduhan

Mewakili warga Nahdliyyin, Ketua PWNU Jabar Eman Suryaman mengatakan,‎ Muktamar ke-33 NU ini sangat bersejarah.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Agu 2015, 04:13 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2015, 04:13 WIB
Muktamar NU
Ricuh mewarnai rapat pleno Muktamar ke-33 NU di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8/2015) malam. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jombang - Beberapa Perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), menyatakan kekagumannya terhadap Rais Aam Pengurus Besar Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustafa Bisri. Sebab dia dapat meredam kegaduhan sidang pembahasan tata tertib pemilihan Rais Aam dalam Muktamar ke-33 NU.

‎Hal tersebut disampaikan beberapa perwakilan pengurus NU daerah. Di antaranya Ketua PCNU Purwakarta Soleh, Ketua PWNU Jawa Barat Eman Suryaman, Ketua PCNU Cirebon Ali Murtado, dan Ketua PWNU NTB‎ Tuan Guru Tahi'udin‎.

Mewakili warga Nahdliyyin, Ketua PWNU Jabar Eman Suryaman mengatakan,‎ Muktamar ke-33 NU ini sangat bersejarah. Selain digelar di tempat NU lahir, juga diwarnai dinamikanya. Pihaknya pun mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Gus Mus, yang dengan rendah hati bisa meredam dinamika konflik yang sempat terjadi.

"Mari menyejukkan Muktamar ini, mengedepankan kepentingan bersama, kepentingan umat bangsa dan negara. Insya Allah kita selalu mengikuti petuah-petuah orangtua kita (Gus Mus) dan para kiai yang bisa menyejukkan Muktamar ini‎," kata Eman saat menggelar jumpa pers di area Muktamar NU, Jombang, Jawa Timur, Selasa (4/8/2015) malam.

Erman menuturkan, jika tidak ada Gus Mus yang merangkul kiai-kiai sepuh untuk berembuk, pihaknya tidak tahu kapan konflik pembahasan tata tertib akan selesai.

"Beliau (Gus Mus) dan para kiai-kiai memberikan kesejukan, menentukan kebijakan ke depan dalam dinamisasi Muktamar NU‎ ini," tutur dia.

Selain itu, Eman juga mengaku senang, karena saat sidang Laporan ‎Pertanggungjawaban (LPJ) Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 KH Said Aqil Siradj diterima dengan baik oleh Muktamirin yang hadir dalam sidang.

"Soal LPJ, itu alhamdulillah seluruh Muktamirin yang ada dalam gedung itu, kami sangat berbangga hati yang menerima dengan baik. Pengurus PBNU Periode 2010-2015 telah merealisasikan berbagai program yang sangat bermanfaat, terutama di bidang pendidikan.‎ Yakni dengan membangun 24 universitas dan perguruan tinggi NU di seluruh Indonesia," tandas Eman.

Kericuhan sempat mewarnai rapat pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-alun Jombang, Jawa Timur sejak Minggu 2 Agustus malam hingga Senin 3 Agustus 2015 siang. Sidang pembahasan tata tertib tentang pemilihan Rais Aam diskors sementara.

Namun, kericuhan tersebut akhirnya reda saat Rais Aam PBNU KH Mustafa Bisri akhirnya mengumpulkan kiai-kiai sepuh NU, untuk melakukan rapat tertutup agar kericuhan segera diselesaikan.

Usai‎ melakukan pertemuan dengan para kiai sepuh NU, pria yang akrab disapa Gus Mus itu pun memasuki forum. Dengan lembut, ia menyampaikan beberapa pandangannya yang membuat Muktamirin tertunduk dan menangis.‎

Selesai memberikan pidatonya, para Muktamirin yang tadinya beradu argumen terkait teknis pemilihan Rais Aam, pun sepakat mengikuti apa yang telah disepakati Gus Mus dan para kiai sepuh NU. (Rmn/Rjp)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya