Liputan6.com, Jakarta - Polisi akan memeriksa rekening bank pembunuh Asisten Presiden Direktur PT XLÂ Axiata Hayriantira, Andy Wahyudi (38) berserta istrinya Tika untuk mencari kemungkinan adanya transaksi mencurigakan yang berhubungan dengan tewasnya Hayriantira.
Polisi menduga, pembunuhan perempuan yang kerap disapa Rian itu telah direncanakan Andy dengan motif ingin menguasai barang bendanya. Sebab, 1 unit mobil Honda Mobilio milik Rian dirampas Andy usai membunuh wanita cantik itu.
"Kami (polisi) akan memeriksa rekening bank tersangka (Andy) dan istrinya. Apakah ada uang masuk di rekening tersangka dari rekening korban setelah hari korban dibunuh atau tidak," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/8/2015).
Advertisement
Krishna mengatakan, penyidik akan berkoordinasi dengan pihak bank untuk memeriksa transaksi di rekening bank Rian di hari-hari menjelang dan sesudah kematiannya.
"Buku tabungan atas nama korban akan kita cek. Ini akan menarik, apakah nantinya ada penarikan setelah kematian. Kalau ada, nanti siapa yang menarik," imbuh Krishna.
Pihak keluarga Rian sebelumnya menyatakan ada beberapa dokumen pribadi Rian yang hilang bersamaan dengan tiadanya Rian, yaitu sertifikat rumah, kartu ATM serta buku tabungan milik Rian. Keluarga mengatakan dokumen-dokumen tersebut berada di mobil Rian.
Kasus pembunuhan Rian diawali dengan hilangnya ibu 2 anak itu selama beberapa bulan. Ternyata, mantan Asisten Presdir XL itu dibunuh dengan cara dibekap hingga tewas oleh Andy.
Setelah mendapati Rian tewas, Andy pun menenggelamkannya ke bak mandi di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, pada 30 Oktober 2014.
Jasad Rian ditemukan dan sempat disemayamkan sebagai mayat tanpa identitas di RSUD dr Slamet, Garut. Jenazah Rian dikubur secara massal di tempat pemakaman umum (TPU) Cibunar, Garut, dengan label "Miss X". (Mvi/Mut)