Motor Diserempet, Pengemudi GO-JEK Malah Dipukuli di Daan Mogot

Pengemudi GO-JEK lagi-lagi menjadi korban penganiayaan. Tapi kali ini pelakunya bukan pengemudi ojek pangkalan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Agu 2015, 14:04 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2015, 14:04 WIB
20150708-Penolakan Go-Jek-Jakarta
Sebuah spanduk berisi pelarangan masuk kepada Go-Jek dan Grab Bike terpasang di kawasan Kalibata City, Jakarta, Rabu (8/7/2015). Sejumlah pengojek regular menolak keberadaan ojek online. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi GO-JEK lagi-lagi menjadi korban penganiayaan. Tapi kali ini pelakunya bukan pengemudi ojek pangkalan, motifnya pun bukan berebut penumpang.

Firman Fajarianto (25) sedang membawa penumpang melintasi dari arah Jalan Kiai Tapa menuju Daan Mogot, Kamis 13 Agustus, sekitar pukul 22.30 WIB. Tiba-tiba sebuah mobil hendak menyalip motor yang dikendarai Firman dan menyerempet kaki penumpangnya.

"Pengendara mobilnya mungkin merasa menyerempet. Dia akhirnya memberhentikan mobilnya terus turun. Pengendara GO-JEK protes karena penumpangnya kena serempet lalu adu mulut," terang Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Antonius kepada Liputan6.com, Jumat (14/8/2015).

Setelah cekcok terjadi, pengemudi mobil bernama Andrew tersebut memukul Firman dengan kunci pengaman setir mobil dan dibalas Firman dengan pukulan menggunakan helmnya. Peristiwa tersebut berujung pada aksi saling hajar.

"Tapi yang luka parah pengemudi GO-JEK. Si Andrew akhirnya bertanggung jawab dan membawa korban ke RS Royal Taruma untuk penanganan medis. Kepalanya dijahit 12 jahitan," kata Antonius.

Setelah Andrew menanggung biaya pengobatan, Firman sepakat mengiyakan permintaan Andrew untuk tidak membawa masalah ini ke jalur hukum.

"Akhirnya mereka damai setelah pelaku menanggung biaya pengobatan korban," imbuh Antonius. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya