Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono, mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengusut tuntas dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Keduanya dianggap melanggar kode etik dewan, lantaran menghadiri kampanye bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Agung menilai, selain diduga melanggar kode etik sebagai pejabat publik, kehadiran Setya dan Fadli juga tidak memiliki dampak yang baik bagi masyarakat di Tanah Air.
"Apalagi ke luar negeri dan menggunakan uang negara, butuh transparansi dan akuntabilitas," kata Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin 7 September 2015.
Karena itu, dia berharap Setya Novanto dan Fadli Zon dapat memenuhi panggilan MKD untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan mereka ke kampanye Donald Trump. Agung juga berharap keduanya tidak memanfaatkan jabatan mereka sebagai pimpinan DPR untuk melakukan lobi-lobi agar MKD tak mengusut kasus ini.
"Saya katakan kalau dipanggil hormatilah proses ini, lalu diharapkan diproses sampai selesai," ujar dia.
Meski demikian, mantan Menko Kesra ini enggan berkomentar tentang sanksi yang tepat untuk Setya Novanto dan Fadli Zon. Dia menyerahkan sepenuhnya ke MKD.
"Sanksinya saya tidak mau ikut campur, sanksi paling ringan atau sampai sanksi berat tergantung pelanggarannya yang dipandang MKD. Sanksi itu bisa sampai pada pemberhentian," tandas Agung Laksono. (Sun/Ron)
Agung Laksono Berharap Setya Novanto dan Fadli Zon Tidak Lobi MKD
Agung berharap Setya Novanto dan Fadli Zon dapat memenuhi panggilan MKD untuk menjelaskan maksud dan tujuannya ke kampanye Donald Trump.
diperbarui 08 Sep 2015, 06:26 WIBDiterbitkan 08 Sep 2015, 06:26 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Meghan Markle Menyala dengan Daur Ulang Gaun Lama Tanpa Pangeran Harry yang Tur ke Afrika
Hasil Liga Inggris Aston Villa vs Manchester United: Main Tanpa Gol, Pacelik Menang Setan Merah Berlanjut
Meningkat, Ekonomi Digital Kalsel 2024 Capai 22 Juta Transaksi dengan Nominal Rp 2,85 Triliun
Penampilan Haddad Alwi dan Sulis Pecah, Selawat Berkumandang di Synchronize Fest 2024!
Dharma ke Pramono Anung: Beliaulah yang Menempatkan Saya di BSSN
Resmi Buka Peparnas 2024, Presiden Jokowi Ungkapkan Pesan Persaudaraan
Marak Gen Z Kena PHK, Ridwan Kamil Janji Beri Dana Kekuatan Sosial hingga Gratiskan Minum Kopi
KPK OTT Penyelenggara Negara di Kalimantan Selatan, Siapa Dia?
Sebut Pandemi Agenda Asing, Dharma Pongrekun Bikin Warganet Ngakak
Pembukaan Peparnas 2024 di Solo: Dibuka Jokowi, Dimeriahkan God Bless
Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Dana RW Rp 1 Miliar di Debat Cagub DKI Jakarta
Singgung Pandemi di Debat Cagub Jakarta, Dharma Pongrekun: Covid-19 Omong Kosong