Presiden PKS: Masih Perlu Ada Check and Balance di Pemerintahan

Sohibul mengatakan, posisi PKS yang berada di luar pemerintahan sama baiknya dengan partai yang di dalam pemerintahan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Sep 2015, 06:40 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 06:40 WIB
20150826-Seminar-Kebangsaaan-Jakarta
Presiden PKS, Sohibul Imam memberikan pemaparannya saat Seminar Kebangsaan 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Jakarta, Rabu (26/08/2015). Diskusi dilandasi rasa tanggung jawab partai untuk mengokohkan semangat nasionalisme. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Depok - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Nasional ke-4 di Depok, Jawa Barat. Dalam pidato politik di depan ribuan kadernya, Presiden PKS Muhamad Sohibul Iman mengatakan, sudah waktunya bekerja sama dengan dan merangkul semua elemen untuk pembangunan.

Dia mengatakan, bukan berarti kebijakan yang disampaikannya akan sama seperti PAN yang menilai tidak perlu lagi ada koalisi partai pendukung pemerintah dan koalisi partai di luar pemerintah.

Menurut dia, Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih masih relevan untuk check and balance pemerintahan. Sohibul menegaskan, setiap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak terhadap rakyat perlu dikritisi

"Enggak perlu semua di pemerintahan, nanti check dan balance bagaimana. Menurut saya, eksistensi Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih tetap diperlukan," ujar Sohibul saat di Depok, Jawa Barat, Senin 14 September 2015.

Sohibul mengatakan, posisi PKS yang berada di luar pemerintahan sama baiknya dengan partai yang di dalam pemerintahan. Dia menegaskan, kebijakan politik PKS tetap loyal menjadi oposisi pemerintah dengan tujuan pada kepentingan bangsa.

Dia pun menegaskan, tidak mempermasalahkan posisi PKS di kubu oposisi. Sebab, baik oposisi maupun pendukung pemerintah PKS tetap membuktikan kinerjanya demi kepentingan bangsa.

"Kalau KIH buat kebijakan yang baik ya didukung, tapi kalau enggak ya dikritik, kami ingin buktikan dengan tindakan demi kepentingan bangsa. Loyalitas kita kepada rakyat," pungkas Sohibul.

Dalam pidato politiknya, dia mengajak kader PKS untuk membangun kebersamaan baik dengan beda suku, agama, golongan, untuk membangun negeri kita.

"Kita bangsa yang plural, segmented, dan fragmented. Wajar perlu membangun kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat. Melahirkan kepedulian dan kebersamaan. Sebab dalam konteks nasional, kita ingin jadi pelopor perwujudan cita-cita nasional," tegas Sohibul. (Mvi/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya