Parlemen Tiongkok Kunjungi DPR Bahas Ekonomi Global

Delegasi Komisi Anggaran Parlemen Tiongkok dipimpin Wakil Ketua Liu Xiuwen mengunjungi DPR RI.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2015, 15:59 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 15:59 WIB
Parlemen Tiongkok Kunjungi DPR Bahas Ekonomi Global
Delegasi Komisi Anggaran Parlemen Tiongkok dipimpin Wakil Ketua Liu Xiuwen mengunjungi DPR RI.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan didampingi Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Ketua Grup Kerja Sama (GKSB) DPR-Parlemen Tiongkok Sareh Wiyono dan Sekjen DPR Winantuningtyastiti, menerima kunjungan Delegasi Komisi Anggaran Parlemen Tiongkok dipimpin Wakil Ketua Liu Xiuwen.

Maksud kedatangannya ke DPR khususnya dengan Banggar DPR adalah dalam rangka bertukar pikiran dan berdikskusi terkait situasi ekonomi global termasuk pelemahan mata uang. "Kita apresiasi kedatangan mereka, sebab hubungan DPR dengan Parlemen Tiongkok selama ini sudah terjalin dengan cukup baik," kata Taufik di ruang Pimpinan DPR Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (17/9/2015).

Menurut Pimpinan Dewan Koordinator Ekonomi dan Keuangan ini, sekarang kunjungan Delegasi parlemen Tiongkok sifatnya lebih  spesifik mengenai anggaran. Sebelumnya, Ketua MPR dan Presiden Tiongkok juga pernah hadir di Gedung wakil rakyat ini.

Kunjungan tersebut, kata Taufik, menyangkut hal-hal sangat teknis yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Badan Anggaran terkait penyusunan RAPBN 2016 bersama pemerintah. Mereka ingin melihat langsung bagaimana proses penganggaran, bagaimana proses politiknya, dan dukungan transparansi publik.

"Kunjungan Delegasi anggota Badan Anggaran Parlemen Tiongkok sekarang ini adalah waktu tepat. Dalam pembahasan RAPBN 2016 ini diharapkan dapat mengakomodir prioritas program kerja pemerintah. Para anggota Banggar bekerja hingga sampai larut malam, hampir 2 minggu terakhir bekerja keras," ungkap Taufik.

Fungsi penyusunan anggaran negara DPR, jelas dia, ditangani Badan Anggaran yang merupakan badan strategis dari 3 fungsi DPR. Karena itu pertemuan Banggar dengan Komisi Anggaran Parlemen Tiongkok bisa bertukar pikiran lebih teknis termasuk dampak pelemahan berbagai mata uang.

"Paling tidak, bisa memberikan informasi lebih yang bisa dimanfaatkan bagi kepentingan kedua negara," terang dia.

Sedangkan dalam kaitan hubungan diplomatik kedua negara, Taufik mengatakan, hal ini terkait adanya kedekatan emosional antara Tiongkok dan Indonesia yang diawali saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Beijing dan kunjungan sebaliknya Ketua Parlemen Tiongkok ke Indonesia.

Dalam situasi yang penuh tantangan global ini, Taufik berharap kedua parlemen bisa saling kerja sama, saling mendukung karena beberapa saat  lalu Ketua Parlemen Tiongkok ada semacam keinginan pembukaan bank-banknya di Indonesia. Sebaliknya, bank-bank Indonesia juga akan membuka kantor cabangnya di Tiongkok, diharapkan adanya dukungan dari parlemen Tiongkok.

Wakil Ketua Badan Anggaran Parlemen China Liu Xiuwen, menyampaikan penghargaan dan terima kasih bisa berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Banggar DPR. "Saya setuju dengan Bapak Taufik bahwa hubungan antara Indonesia dan Tiongkok sangat penting karena kedua negara dengan populasi yang sangat besar dan sebagai negara yang sedang berkembang. Karena itu strategi perkembangan kedua negara bisa saling mengisi dan mengandalkan," kata Xiuwen.

Dikatakannya, tahun ini adalah 65 tahun hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia dan selama 10 tahun terakhir hubungan kedua negara berkembang sangat pesat. Sejak dilantik menjadi Presiden, Jokowi sudah mengadakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok sebanyak 3 kali.

Tiongkok selalu mementingkan hubungan dengan Indonesia dan Indonesia selalu menjadi prioritas dalam hubugan diplomatik kedua negara. Pemerintah Tiongkok kini tengah mengembangkan pembangunan strategis abad 21 dan Indonesia sedang mengembangkan strategi kemaritiman.

"Jadi bisa saling mengisi dan bisa saling mendukung," pungkas Xiuwen. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya