Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekjen MPR dan Sekjen DPD untuk membahas pelaksanaan kegiatan 2015 dan rencana kegiatan 2016. Pada pertemuan ini, Komisi III berpadangan penyerapan anggaran harus lebih fokus terhadap efektifitas produk-produk yang dihasilkan.
Anggota Komisi III Daeng Muhammad mengatakan DPR mendukung pengeluaran anggaran bila sesuai dengan pola-pola yang menjadi kaidah keuangan.
"Yang penting dalam proses penganggaran ada output yang jelas dalam setiap program," ujar Daeng Muhammad di gedung DPR, Senayan, Senin 21 September 2015.
Pada kesempatan ini, Daeng juga mempertanyakan ada tidaknya evaluasi terhadap setiap program yang dilakukan MPR dan DPD. "Apakah target sudah sesuai dengan yang diingakan atau cuma jadi formalitas saja. Jangan sampai nanti ada penganggaran yang sifatnya rutinitas," ujar Daeng.
Menurut dia, besarnya anggaran di APBN bukan karena prestasi dan kinerja, tetapi karena perencanaan.
"Jadi bukan prestasi kerja, tapi yang terjadi di republik kita sekarang adalah prestasi terhadap perencanaan. Jadi rencananya bagus, programnya banyak, tapi implementasi dari programnya tidak menghasilkan output sesuai anggaran yang dikeluarkan," ujar Daeng.
Dia berharap anggaran yang digunakan MPR dan DPD mampu menghasilkan output yang terbaik bagi rakyat. "Bagaimana program ini mampu dipertimbangkan betul, sehingga ketika rakyat bertanya, uang ini betul-betul digunakan untuk optimalisasi terhadap pelayanan," papar Daeng.
Hal yang sama disampaikan anggota Komisi III lainnya, Nasir Djamil. Dia mengatakan banyak implementasi program MPR dan DPD yang harus diperjelas. Mengingat, ada permintaan dari komisi III sebelumnya agar MPR dan DPD dapat melakukan survei terkait efektivitas kegiatan sosialisasi yang dilakukan.
"Sehingga kemudian dari survei itu kita bisa memperbaiki ada hal-hal yang didapat. Anggaran-anggaran ini sudah disediakan tinggal kita mau mengisinya seperti apa," pungkas Nasir. (Sun/Bob)
Komisi III: Penyerapan Anggaran MPR dan DPD Harus Efektif
Menurut Daeng, besarnya anggaran di APBN bukan karena prestasi dan kinerja, tetapi karena perencanaan.
Diperbarui 22 Sep 2015, 09:22 WIBDiterbitkan 22 Sep 2015, 09:22 WIB
Suasana usai sidang paripurna di Komplek Parlemen, Jakarta. Jumat (24/04/2015). Sidang Paripurna yang beragendakan Laporan Komisi III DPR RI terhadap Hasil Pembahasan atas RUU. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perbedaan Home dan House, Makna dan Penggunaan yang Tepat untuk Menyebut Rumah
Kisah Kaum Ad dan Angin yang Membinasakan Mereka Akibat Kesombongan
Nyeri Sendi dan Asam Urat Hilang, Ini 5 Resep Jamu Pegal Linu yang Terbukti Ampuh
Top 3: Cara Mengolah Kacang Tanah untuk Kesehatan Jantung
Menilik Sejarah Prangko Nusantara di Museum Prangko Indonesia
Rutin Masuk Ruang Perawatan, Real Madrid Buka Pintu Keluar Eduardo Camavinga
Inovasi Kampanye Anti-Hoaks, Liputan6.com Luncurkan Lagu "Ruang Gema"
VIDEO: Bima Arya: Puluhan Kepala Daerah Tak Hadir saat Retreat
Uniknya Tradisi Lebaran di Pontianak, Meriam Karbit hingga Sungkeman
Mahfud MD Sebut Seharusnya Sukatani Tak Perlu Minta Maaf
Segar dan Sehat, 12 Buah Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
VIDEO: Luigi Mangione Hadir di Pengadilan untuk Pertama Kalinya Sejak Dakwaan atas Kematian CEO United Health Care