Aktivis Anti-Tambang Tosan Dijaga Polisi, Keluarga Lega

Abdul Rosyid mengakui muncul kekawatiran terhadap keselamatan Tosan selama ketiadaan penjagaan dari petugas.

oleh Zainul Arifin diperbarui 30 Sep 2015, 19:11 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 19:11 WIB
Liputan6.com/Zainul Arifin
Tosan mendapat perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Polres Lumajang, Jawa Timur akhirnya menempatkan sejumlah personel untuk menjaga Tosan, petani sekaligus aktivis antitambang yang menjadi korban pengeroyokan, 26 September lalu. Petugas berjaga di ruang ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA), Malang, tempat Tosan menjalani perawatan atas luka parah yang dideritanya.

“Alhamdulillah sekarang ada yang berjaga, kalau kemarin pihak keluarga pak Tosan khawatir ada penyusup masuk. Petugas baru hari ini berjaga, berbarengan dengan kedatangan Kapolres Lumajang yang menjenguk,” kata Abdul Rosyid, perwakilan keluarga Tosan di RSSA Malang, Rabu (30/9/2015).

Tosan dikirim ke RSSA Malang pada Minggu 27 September dengan dikawal oleh 4 polisi Lumajang. Setelah itu, polisi pengawal pulang. Praktis tidak ada penjagaan dari kepolisian terhadap korban sekaligus saksi penting atas kasus kekerasan yang dialami aktivis antitambang di Desa Selo Awar-Awar Lumajang itu.

“Senin malam kemarin juga ada tim yang mengaku dari Reserse Polda Jawa Timur mau minta keterangan. Pak Tosan belum bisa dimintai keterangan, jadi ya hanya ditemui istrinya,” tutur Rosyid.

Ia mengakui muncul kekhawatiran terhadap keselamatan Tosan selama ketiadaan penjagaan dari petugas. Sebab, belum seluruh pelaku pengeroyokan terhadap Tosan dan pembunuh Salim Kancil ditangkap polisi. Selama ini, Tosan hanya dijaga oleh keluarga dan dibantu sejumlah aktivis yang datang berkunjung saat malam hari.

“Selama beberapa hari kemarin ya saya, istri dan mertua Pak Tosan yang menjaga di rumah sakit,” ucap Rosyid.

Tosan sendiri ditempatkan di ruang isolasi ICU RSSA Malang. Ia mengalami luka parah setelah dikeroyok puluhan orang. Ia menderita luka robek pada organ lambung dan luka dalam akibat hantaman benda keras.

Kapolres Lumajang AKBP Fadly Munzir Ismail yang siang tadi mengunjungi Tosan membantah tidak ada penjagaan. Menurut dia, sudah ada beberapa personel yang ditugaskan menjaga Tosan sejak kali pertama masuk RSSA Malang.

“Selama ini sudah ada kok sejak dari Lumajang. Sekarang kami giatkan lagi penjagaan untuk Pak Tosan,” ucap Fadly.

Dalam kesempatan itu, Fadly menyerahkan bantuan uang tunai untuk pembiayaan selama pengobatan Tosan. “Bantuan uang dari pimpinan kami, tak etis kalau disebutkan nominalnya,” tandas Fadly. (Ron/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya