2 Keluarga Besar Korban Helikopter Hilang Gelar Doa di Yogyakarta

Keluarga berharap keduanya dapat ditemukan dan kembali dengan selamat.

oleh Yanuar H diperbarui 13 Okt 2015, 09:13 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 09:13 WIB
20151011-Helikopter
Ilustrasi helikopter.

Liputan6.com, Yogyakarta - 2 Warga Sleman, Yogyakarta Nur Harianto dan Fransiskus Subihardayan tercatat menjadi penumpang Helikopter EC-130, dengan nomor registrasi PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dinyatakan hilang kontak pada Minggu 11 Oktober 2015.

Benediktus Suryo Saputra kerabat 2 korban mengatakan, keluarga besar 2 teknisi pesawat PT Penerbangan Angkasa Semesta ini akan berkumpul di Tegal Boyan, Purwomartani, Kalasan, Sleman untuk mengelar doa bersama. Keluarga dari Jakarta dan Surabaya rencananya berangkat ke Yogyakarta hari ini, Selasa (13/10/2015).

Ia mengatakan, terakhir ketemu Nur Harianto pekan lalu saat pulang ke Purwomartani. Sementara Fransiskus terakhir berada di Yogyakarta sekitar sebulan lalu.

"Keluarga besar akan mengelar doa Rosario dan Novena bersama-sama di sini (Tegal Boyan)," kata Suryo, Senin 12 Oktober 2015.

Suryo mengatakan, saat itu kedua kerabatnya ini rencananya akan menuju ke Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Namun diperkirakan helikopter yang ditumpanginya hilang di sekitar Danau Toba. Keluarga berharap kedua korban dapat ditemukan dan kembali dengan selamat.

"Semoga selamat mas. Soalnya keluarga belum dapat kepastian," ujar dia.

Sementara itu, Maryani adik sepupu Nur Harianto mengatakan, setelah mendapat kabar adanya helikopter hilang mengangkut 2 keluarganya itu, pihak keluarga segera menuju ke Medan untuk mencari informasi. Sebab, pihak keluarga belum mendapat informasi langsung dari pihak terkait.

"Ke Medan itu kakaknya Pak Nur yaitu Nur Susanto, Beny adiknya Nur dan adik iparnya mas Supri ke sana. Istrinya ke sini mau ke rumah sini aslinya kan sini," ucap Maryani.

Maryani mengatakan, keduanya sama-sama bekerja sebagai teknisi helikopter di PT Penerbangan Alam Semesta, Surabaya. Keluarga meminta agar pemerintah dapat segera membawa kedua anggota keluarganya itu kembali.

"Secepatnya pulangkan dalam keadaan apapun. Kalau selamat ya Alhamdulillah," tandas Maryani.

Helikopter EC 130 B4 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang terbang hilang kontak Minggu 11 Oktober 2015 sekitar pukul 11.33 WIB saat menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Helikopter itu hilang kontak setelah terbang dari Siparmahan atau Pantai Barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar.

Helikopter itu membawa 5 orang yakni Kapten Teguh Mulyatno (pilot), dan Heri Poerwantono (teknisi) serta 3 orang penumpang yaitu Nur haryanto, Giyanto dan Frans. (Mvi/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya