Liputan6.com, Jakarta - Jelang satu tahun pemerintahan Jokowi-JK, Lembaga Survei Indo Barometer merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK hanya sebesar 46 persen.
Angka ini menurun jika dibandingkan hasil survei Indo Barometer pada 6 bulan pemerintahan Jokowi-JK yakni 57,5 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menilai, adanya penurunan tingkat kepuasan kepada publik sebagai hal yang wajar. Apalagi tingkat perhatian publik terhadap Jokowi sejak awal terpilih sangat besar.
‎
"Bukan hanya ke Jokowi, Presiden Obama, ditahun pertama, tingkat kepercayaan 70 persen, seiiring berjalannya pemerintahan bisa turun 40-50 persen. Jadi wajar saja," ujar Charles di acara Sensi Talk 'Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis, (15/10/2015).
Apalagi, lanjut Charles, ekspektasi publik terhadap pemerintah Jokowi cukup besar, itu bisa diliat di sosmed atau di warung kopi, masyarakat antusias dengan pemerintan baru ini.
‎
Tingginya ekspektasi publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK, menurut Charles, membuat kepercayaan masyarakat menurun saat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tergolong tidak populis, seperti menaikan harga BBM bersubsidi. Â
"Masyarakat sangat antusias dengan pemerintah baru ini. Dan ketika Presiden mengambil kebijakan tidak populis seperti menaikkan harga BBM, cukup wajar turun kepercayaan publik," ucap Charles.
‎
Charles menuturkan, walau tidak poulis, namun langkah pemerintah menaikkan harga BBM merupakan upaya untuk mengubah hidup masyarakat yang sebelumnya konsumtif menjadi produktif. ‎
"Terbukti investasi besar-besaran dibidang infrastruktur sudah berjalan. Kita lihat dalam sejarah Indonesia, pertama kali kita lihat investasi yang besarnya hingga Rp 290 Triliun," pungkas Charles. ‎‎
‎
Hasil Survei
Baca Juga
‎Hasil survei Indo Barometer menyebut terkait tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK menurun hingga 11,5 persen. Jika sebelumnya kepuasan publik terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebesar 57,5 persen, kini turun menjadi 46 persen.
"Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo saat ini sebesar 46 persen, yang tidak puas 51,1 persen. Jika dibandingkan dengan survei 6 bulan lalu, maka turun dari 57,5 persen menjadi 46 persen," terang Qodari.
Tak hanya itu, tingkat kepuasan publik terhadap Wapres JK juga menurun jika dibandingkan dengan hasil survei di semester awal. Saat ini JK hanya mendapatkan kepuasan publik sebesar 42,1 persen.
"Jika dibandingkan survei 6 bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wapres Jusuf Kalla turun sebesar 11,2 persen. Yakni dari 53,3 persen kini menjadi 42,1 persen," lanjut dia.
Indo Barometer secara periodik setiap 6 bulan sekali melakukan survei untuk melihat evaluasi publik terhadap kinerja pemerintah. Survei ini dilakukan pada 14-22 September 2015 di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error 3,0 persen. (Dms/Rmn)
Advertisement