Liputan6.com, Pekanbaru - Ardian mengembuskan napas terakhir. Bocah 6 tahun ini meninggal dunia karena diduga kuat terpapar kabut asap pekat akibat kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
"Sebelum meninggal dia sempat muntah, kejang-kejang dan keluar darah dari hidungnya," ucap ayah kandung almarhum, Utuh, melalui sambungan telepon dari Pekanbaru, Jumat (23/10/2015), seperti dilansir Antaranews.com.
Utuh menjelaskan, sang anak sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Tembilahan, Indragiri Hilir. Ardian sebelumnya tiba-tiba muntah dan mengalami sesak napas pada Senin 19 Oktober lalu.
Selama 3 hari menjalani pengobatan, ternyata kondisi Ardian tak kunjung membaik. Bahkan dari dalam paru-paru almarhum terdapat semacam cairan berwarna hitam. "Ada cairan hitam dari paru-parunya. Dokter bilang itu akibat paparan asap," jelas Utuh.
Sang ayah menuturkan, Ardian selama ini tidak memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan pernapasan. Bahkan sehari sebelum dilarikan ke rumah sakit, almarhum sempat bermain-main di rumah. Namun tiba-tiba Ardian mengaku sesak napas dan muntah-muntah.
"Sesampai di rumah sakit almarhum mengalami kejang-kejang dan keluar darah dari hidungnya. Kemudian semacam keluar lendir hitam saat dia muntah," beber Utuh yang merupakan keturunan Banjar itu.
Saat ini almarhum telah dikuburkan di pemakaman setempat. Utuh berharap pemerintah segera menanggulangi permasalahan kebakaran lahan agar tidak timbul korban lagi.
Sebelumnya pada Rabu 21 Oktober lalu, seorang anak berusia 9 tahun, Ramadhan Lutfi Aerli, meninggal dunia yang diduga kuat akibat paparan kabut asap.
Siswa kelas 3 SD itu meninggal dengan kondisi serupa yang dialami oleh Ardian yakni kejang-kejang. Orangtua Ramadhan, Eri, mengatakan anaknya meninggal akibat penipisan oksigen di jantung dan gumpalan asap di paru-parunya. (Ans/Sun)