Liputan6.com, Riau - Berbahaya, itulah status Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Pekanbaru, Riau sejak 3 hari terakhir. Setelah sempat menghilang Selasa 20 Oktober 2015 pagi, kabut asap tebal kembali datang dan menyelimuti kota hari ini.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (21/10/2015), jarak pandang memendek hingga 400 meter. Sedangkan kandungan polutan dalam udara meningkat hingga 500 mikrogram. Angka ini tentunya sangat tinggi dan berbahaya jika dihirup manusia.
Baca Juga
Akibat serangan kabut asap, sekolah pun kembali diliburkan. Meski libur, para siswa tetap diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah masing-masing.
Advertisement
Rupanya selain mengerjakan tugas sekolah, siswa SD di Pekanbaru juga memiliki kegiatan lain yaitu berunjuk rasa. Seakan bosan dengan kabut asap, anak-anak ini turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.
Jika anak-anak SD di Riau turun ke jalan untuk berunjuk rasa, teman-temannya di Tangerang, Banten juga tak mau kalah. Mereka turun ke jalan untuk menggalang dana dari para pengguna jalan.
Dengan diawasi guru mereka, anak-anak ini meminta para pengendara menyisihkan sebagian uang mereka untuk disumbangkan. Hasil sumbangan rencananya dikirim untuk korban kabut asap di wilayah Kalimantan dan Sumatera.
Anak-anak TK di Makassar, Sulawesi Selatan juga tak mau kalah. Dengan antusias, mereka menyisihkan uang jajan untuk disumbangkan bagi teman-teman mereka yang menjadi korban kabut asap.
Walaupun tidak terkena dampak kabut asap, anak-anak ini seakan merasakan bagaimana menderitanya hidup di tengah kepungan kabut asap. (Vra/Bob)