Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VIIÂ DPR Muhammad Nasir mengatakan, dampak kabut asap menyebabkan perekonomian di suatu daerah tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan kesehatan masyarakatnya berada pada tingkat berbahaya.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan melalui pimpinan dan seluruh fraksi di Komisi VII untuk membentuk Pansus asap. Pembentukan pansus ini didasari atas peran Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan yang belum bisa memberikan penyelesaian bencana asap.
"Pemerintah juga terasa lambat. Tidak ada tindakan cepat yang efektif. Kita bahkan tidak tahu tindakan apa yang dilakukan di Riau dan ini juga terjadi di provinsi lain," ujar Nasir di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Dia menyarankan, apabila menteri terkait tidak bisa menuntaskan bencana asap yang melanda Kalimantan dan Sumatera, sebaiknya mundur dari jabatan.
"Daerah terkena asap sampai saat ini lumpuh, kondisi udara dan penghubung transportasi laut dan udara juga lumpuh, dan sudah ada beberapa korban, memang kondisi masyarakat saat ini juga sangat prihatin," tandas Nasir.
Dia juga menuturkan, dengan pembentukan Pansus Asap, Komisi VII mempunyai tugas untuk mencari tahu penyebab-penyebab timbulnya asap serta memberhentikan perusahaan-perusahaan yang menjadi penyebab kebakaran tersebut.
"Supaya kita tahu perusahaan-perusahaan mana yang telah membakar hutan di negeri ini. Kita minta menteri harus bertanggung jawab kondisi asap ini," tutur Nasir.
Politisi Partai Demokrat ini menyayangkan tindakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak maksimal dalam menangani bencana asap. "Yang kita lihat kondisi di lapangannya (belum baik), sosialisasinya juga tidak berjalan," kata Nasir.
Dia menegaskan, pemerintah daerah harus berani mengeluarkan anggaran untuk menyelesaikan permasalahan asap. Karena situasinya sudah darurat. Soal seperti apa rumusannya bisa diminta oleh pihak-pihak yang bisa memberikan masukan pandangan.
"Di dalamnya bisa saja ada gubernur, kapolda, kejaksaan, mereka bersatu bagaimana membuat fungsi anggaran. Mungkin anggarannya ada tapi tidak dipergunakan, itu yang saya liat," pungkas Nasir. (Dms/Sun)
Demokrat Desak Segera Dibentuk Pansus Asap
Pembentukan pansus ini didasari peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang belum bisa memberikan penyelesaian bencana asap.
diperbarui 27 Okt 2015, 16:06 WIBDiterbitkan 27 Okt 2015, 16:06 WIB
Seorang pria saat menggelar aksi kepedulian untuk korban bencana asap Sumatera dan Kalimantan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (11/10/2015). Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan bantuan dari warga sekitar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti Koreografer: Pengertian, Tugas, dan Peran Pentingnya dalam Seni Tari
VIDEO: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Surabaya, 25 Pelaku Diamankan!
Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKPB Ulil Ryanto
Di Hadapan Puluhan Ribu Pendukung, Imam Yakin Menangkan Pilkada Depok 80 Persen
Cara Menyetel Karburator Agar Irit Bensin, Pahami Mitos dan Faktanya
VIDEO: Siswa Kelas 3 SD Kritis Usai Dianiaya Kakak Kelas, Apa Penyebabnya?
Menelisik Prospek Sektor Saham Perbankan saat Pasar Bergejolak
Pengamat Sebut Pramono Bisa Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta Jika Anak Abah dan Ahoker Bersatu
7 Potret Limbad dan Anak Kompak Nonton Konser JKT48, Girang Jadi Wota
Mengenal Pengertian hingga Perbedaan UMP, UMR dan UMK
Kerahkan Alat Berat, Tim Penyelamat Berjibaku Cari Korban Serangan Israel di Permukiman Warga Beirut
Lirik Lagu Perihal Kepekaan dari The Rain, Sentilan untuk Diri yang Kurang Peka