Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI Jakarta rupanya terusik dengan konflik antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan DPRD Bekasi hanya gara-gara sampah. Masalah ini sebenarnya selesai dengan cepat hanya dengan bertemu baik-baik.
"Sebetulnya sama DPRD Bekasi ngomong baik-baik saja selesai. Jadi enggak perlu gontok-gontokan," ujar Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhammad Sanusi di gedung DPRD Jakarta, Senin (2/11/2015).
Menurut politikus Gerindra itu, kisruh soal pengelolaan sampah antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi tidak lepas dari 3 hal. Permasalahan itu bisa selesai dengan diskusi solutif antar kedua belah pihak.
Baca Juga
"Ini komplain DPRD Bekasi karena Jakarta melewati batas waktu pengiriman yang tidak sesuai. Kan ada kesepakatan pengiriman waktu kan. Yang kedua melewati rute yang tidak ditentukan. Ketiga, yang paling parah mobil truknya sudah rusak semua, jadi air sampahnya berantakan di jalan bikin bau. Enggak boleh itu," jelas Sanusi.
Ketiga poin perjanjian ini memang harus dipikirkan karena tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta. Tapi, di balik itu ada permasalahan besar yang harus segera diselesaikan, yakni tanggung jawab pengelolaan sampah dari PT Godang Tua Jaya.
"Empat fasilitas sarana dan prasarana di Bantar Gebang belum dipenuhi sesuai dengan peranjian antara Jakarta dan Bekasi. Yang perlu diperhitungkan adalah bagaimana dengan PT Godang Tua," kata Sanusi. (Nil/Yus)