TNI Periksa Intensif Prajurit Penembak Pengemudi Ojek Paling Hits

Berikut Top 5 News edisi Rabu 4 November 2015.

oleh Nadya IsnaeniIlyas Istianur PradityaHanz Jimenez SalimAudrey Santoso diperbarui 05 Nov 2015, 07:04 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 07:04 WIB
20151104-Lokasi Tukang Ojek Ditembak TNI-Cibinong
Lokasi penembakan tukang ojek di depan SPBU Jalan Raya Mayor Oking, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (4/11/2015). Sebelumnya, seorang tukang ojek bernama Japra tewas ditembak oleh oknum TNI berinisial YH pada Selasa (3/11) sore. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anggota Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menembak pengemudi ojek, Marsim Sarmani alias Japra, di Jalan Mayor Oking, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa petang 3 November 2105 lalu. Sersan Satu Yoyok Hadi pun menjalani pemeriksaan pihak TNI atas penembakan yang merenggut nyawa Japra.

TNI memastikan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi hasil penyidikan yang dilakukan Divisi Polisi Militer Angkatan Darat. "Proses pemeriksaan dan penyelidikan terhadap yang bersangkutan masih berlangsung," ucap Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Sabrar Fadhillah di Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2015).

Nah, berita mengenai pemeriksaan intensif tukang ojek di Cibinong tersebut menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Rabu 4 November 2015.

Sementara 4 berita lainnya, termasuk derita Denni yang rumahnya ditembok warga, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. TNI Periksa Intensif Prajurit Penembak Pengemudi Ojek

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Sabrar Fadhillah memastikan pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Sersan Dua Yoyok Hadi, pelaku penembakan tukang ojek di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

"Proses pemeriksaan dan penyelidikan terhadap yang bersangkutan masih berlangsung," kata Fadhillah saat memberikan keterangan pers di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2015).

Namun, Fadhillah enggan membeberkan sejauh mana proses penyidikan terhadap Serda Yoyok. Ia meminta seluruh pihak untuk bersabar dan menghormati proses penyidikan yang masih berlangsung.

Tapi ia memastikan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi hasil dari penyidikan yang dilakukan Divisi Polisi Militer Angkatan Darat.

"Prosesnya kan berlangsung secara terbuka, tidak ada hal yang ditutup-tutupi," kata Fadhillah.

Selengkapnya...

2. Derita Denni, Rumahnya Ditembok Warga Bintaro Saat Masih Terlelap

Minggu, 1 November 2015. Hari yang biasanya digunakan Denni Krishna Putera (41) untuk bersantai dengan istri tercinta, berubah menjadi hari berat bagi pria yang bekerja sebagai programmer ini. Saat Denni dan istrinya masih terlelap, sekelompok warga mendirikan tembok di sekeliling rumah barunya hingga menghalangi dia dan keluarganya keluar masuk rumah.

"Kisruhnya tanggal 1 November, saat Pak Denni dan istrinya masih terlelap. Warga menembok rumah sehingga menghalangi akses keluar masuknya Pak Denni ke rumah," kata Kuasa Hukum Denni, Djalu Arya Guna, kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Saat terjaga, mata Denni terbelalak. Ia menyayangkan tindakan sepihak warga. Yang lebih disayangkan, aparat kepolisian turut hadir menyaksikan warga menembok rumah yang baru ditinggalinya 23 Oktober 2015 lalu, di dekat Perumahan Bukit Mas (WPPBM), Bintaro, Jakarta Selatan.

Selengkapnya...

3. Gempa 5,2 SR Goyang Banten, Terasa Hingga Jakarta

Tak cuma Alor di Nusa Tenggara Timur (NTT), gempa juga menyambangi Provinsi Banten. Lindu berkekuatan 5,2 Skala Richter pada kedalaman 10 kilometer itu dirasakan hingga Jakarta meski tak besar.

Posisinya di 88 kilometer barat daya Pandeglang, Banten. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada Rabu (4/11/2015) pukul 13.14 WIB.

"Lokasinya 6.80 Lintang Selatan-105.01 Bujur Timur," tulis BMKG dalam situs Bmkg.go.id.

BMKG menyatakan gempa ini tak berpotensi menimbulkan tsunami.

Selengkapnya...

4. Anak Gunung Rinjani Meletus Lagi, 3 Bandara Ditutup

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani masih mengalami kegempaan dan letusan. Bahkan intensitas erupsi kini semakin tinggi.

Abu vulkanik dari erupsi anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, kini mengarah ke Jawa Timur. Akibatnya, Bandara Banyuwangi ditutup pada pada Rabu (4/11/2015).

"?Bandara Banyuwangi ditutup per 08.30 WIB, pada 4 November 2015 karena sebaran abu vulkanik Gunung Rinjani," kata Kapuskom Kemenhub JA Barata di Jakarta.

Diperkirakan, hingga Kamis 5 November ada 3 bandara yang masih ditutup akibat erupsi anak Gunung Rinjani. "Sehingga diperkirakan sampai besok pagi ada 3 Bandara ditutup yaitu Ngurah Rai Bali, Selaparang Lombok (bukan Lombok Praya), dan Banyuwangi," tutup Brata.

Selengkapnya...

5. Penyebab Rumah Denni Ditembok Warga Bukit Mas Bintaro

Denni Krisna Putera (41) tak pernah menyangka tanah yang ia beli dan bangun rumah di atasnya sejak Juni 2015 menuai protes sekelompok warga yang menamai diri mereka Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM), Bintaro, Jakarta Selatan.

Protes warga atas dibangunnya rumah Denni berujung pada pembangunan tembok dua kali. Pertama pada Juni lalu dan terakhir 2 November kemarin.

Kuasa hukum Denni, Djalu Arya Guna, menerangkan sejak awal proses pembelian rumah, kliennya tidak mengetahui ada masalah di tanah tempat rumahnya berdiri, yakni antara warga dan pemilik sebelumnya, Heru.

Denni mengetahui itu setelah dia meminta rapat musyawarah yang difasilitasi Camat Bintaro, Lurah Bintaro, perwakilan WPPBM, Heru, tim kuasa hukum Denni, dan dirinya.

"Menurut mereka (warga), tanah tersebut berada di luar pekarangan kompleks, bukan masuk ke dalam pekarangan. Oleh pemilik terdahulu (Heru) dimohonkanlah izin terhadap sertifikatnya ke BPN (Badan Pertanahan Negara) dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan)," ujar Djalu kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Selengkapnya...

(Ans/Vra)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya