Anggota Pansus Pelindo II: Tak Ada Target Panggil Wapres JK

Menurut Refrizal, fraksinya PKS, tidak sepakat bila Pansus Pelindo II sampai memanggil Wapres Jusuf Kalla untuk bersaksi.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 06 Nov 2015, 07:48 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 07:48 WIB
20151029-Ungkap Kasus Pelindo II, Pansus Rapat Dengan Menko Rizal Ramli-Jakarta
Menko Kemaritiman Rizal Ramli (tengah) mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Pansus Pelindo II di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10). Raker tersebut membahas satgas dwelling time yang dibentuk oleh Menko Kemaritiman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Pansus Pelindo II DPR Refrizal, menyindir parpol-parpol yang berusaha mempolitisasi kerja pansus demi memojokkan sejumlah pihak seperti Wapres Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Ditegaskan Refrizal, Pansus hanya ingin membenahi BUMN bidang kepelabuhanan itu agar menjadi lebih baik serta terkelola benar.

"Kami tak punya target, Pak JK, Pak Lino, Bu Rini, tak ada itu. Kami tak begitu. Kita lurus-lurus saja. Kita bekerja sesuai prosedur," ujar Refrizal di Jakarta, Kamis (5 November 2015).

Menurut Refrizal, fraksinya PKS, tidak sepakat bila Pansus Pelindo II sampai memanggil Wapres Jusuf Kalla untuk bersaksi, hanya karena hubungan telepon dengan Komjen Budi Waseso terkait penggeledahan Pelindo.

"Kita sedari awal menginginkan benar Pansus Pelindo bekerja demi perbaikan BUMN di masa mendatang. Kami bekerja bagaimana kita bikin pansus agar kinerja BUMN tambah baik. Kalau korupsi ungkap saja," jelas dia.

Sikap Refrizal ini berbeda dengan sikap sejumlah elite parpol seperti PDIP dan Gerindra, yang ingin sekali mendorong agar pansus memanggil Jusuf Kalla. Sejumlah elite Fraksi  Gerindra bahkan secara terbuka meminta agar Presiden Jokowi segera mengganti Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menurut Refrizal, tidak akan ada hal baru yang ditemukan Pansus Pelindo bila masih tetap berada di wilayah politisasi pansus demi memojokkan pihak tertentu. "Saya pikir akan lebih baik jika setiap omongan itu berdasarkan data dan fakta. Agar tidak membuat gaduh," pungkas Refrizal. (Sun/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya