Banyak Perempuan Terpilih di Pilkada, Sinyal Positif di Politik

Banyaknya kepala daerah dari kalangan perempuan memberikan sinyal positif bagi dunia politik.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 11 Des 2015, 07:39 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 07:39 WIB
20151209-Didampingi Berondong, Airin Nyoblos di Pilkada Tangsel
Calon Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany bersama putra pertama, TB Ghifari Wardana menunjukkan jarinya usai menggunakan hak pilih di TPS 17 Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati mengatakan, sedikitnya ada 22 calon kepala daerah yang berasal dari perempuan dan unggul dalam hitung cepat (quick count). Meski secara formal, pihaknya tetap menunggu hasil resmi KPU.

"Saya mengapresiasi dan menyampaikan selamat atas terpilihnya sedikitnya 22 calon kepala daerah dari perempuan dalam pilkada serentak kemarin versi hitung cepat," kata Okky lewat keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis 10 Desember 2015.

Meski tidak dominan, kata Okky, dengan terpilihnya 22 calon kepala daerah dari kaum perempuan ini diharapkan politik di Indonesia kian humanis. "Serta tidak menampilkan wajah yang antagonistis," ujar dia.

Kata Okky, terpilihnya puluhan calon kepala daerah dari kaum perempuan memberi sinyal positif bagi politik perempuan di Indonesia. Satu sisi kualitas politikus perempuan terbukti dan teruji dapat setara dengan kaum laki-laki. Di sisi lain, komitmen partai politik dalam keberpihakan terhadap perempuan politikus juga semakin menunjukkan sinyal positif.

Dia berharap, keberadaan kepala daerah dari perempuan dijadikan momentum untuk membuat kebijakan daerah yang pro dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan dan anak-anak.

"Seperti persoalan kesehatan ibu dan anak serta lansia harus menjadi skala prioritas dalam pembangunan di daerah," tegas dia.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menjelaskan, kepala daerah dari kalangan perempuan harus menjadi etalase bagi wajah politik perempuan di Indonesia. Daerah-daerah yang dipimpin oleh perempuan harus menerapkan zona antikorupsi di daerahnya.

"Kepala daerah perempuan dapat menjadi Srikandi pemberantasan korupsi dan pelaksanaan birokrasi yang melayani di setiap daerah," ujar Okky. (*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya