Liputan6.com, Kebumen - Rencana pendirian pabrik semen ditolak warga Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dengan menanam pohon di perbukitan karst (kapur) Gombong Selatan.
Warga tidak ingin bukit kapur yang selama ini menjadi sumber air utama ditambang oleh perusahaan tersebut.
Wakil Ketua Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (Perpag), Lapiyo, mengatakan pendirian pabrik itu dipastikan merusak daerah resapan air.
"Pabrik semen akan menambang bukit karst Gombong Selatan. Itu akan mematikan sekitar 32 mata air di wilayah tersebut," kata Lapiyo, Selasa (15/12/2015).
Â
Baca Juga
Lapiyo mengungkapkan sumber mata air yang ada di perbukitan karst Gombong selatan dimanfaatkan warga yang tinggal di 11 kecamatan di wilayah Kebumen untuk konsumsi sehari-hari hingga mengairi lahan pertanian.
Dia menjelaskan pada aksi ini, warga menanam pohon di lahan seluas 500 ubin atau setara dengan 7000-an meter persegi di lahan yang belum terbeli oleh perusahaan semen. Aksi itu akan dilanjutkan lagi ke perbukitan selatan Gombong.
Dia menambahkan, "Aksi tahap pertama ini, kami menanam pohon di sekitar Gua Banteng, perbukitan karst (kapur), Desa Sikayu, Kecamatan Buayan. Lahan itu masih dimiliki oleh warga."
Keputusan warga menolak pertambangan didukung hasil penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut Lapiyo, penelitian menyatakan sumber air bakal hilang jika wilayah itu tetap ditambang.
"Eksploitasi terus-menerus pada bukit kapur akan merusak ekosistem dan mematikan sumber air," kata dia.
Advertisement