Kapolda Banten: Polisi Tertembak Rekan karena Kelalaian

Briptu Sutarjo Hutomo diduga tak terbiasa dan lalai memegang senjata api.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Des 2015, 18:50 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 18:50 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Serang - Penyebab tertembaknya anggota Polres Cilegon, Brigadir Iip Hetami, oleh rekannya di Mapolda Banten, diduga karena Briptu Sutarjo Hutomo tak terbiasa dan lalai memegang senjata api.

"Kelalaian petugas (polisi). Mungkin tidak terbiasa memegang senjata, lalu mengamankan senjata tidak biasa. Lalu memberlakukan senjata glock dengan revolver berbeda. Pelurunya juga sensitif," ucap Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar saat ditemui di Kejaksaan Tinggi (Kejati) setempat di Kota Serang, Senin (21/12/2015).

Boy pun memastikan bahwa senjata api tersebut adalah milik Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifuddin yang sedang dipegang oleh ajudannya, Briptu Sutarjo Hutomo.

"Waktu itu kan disimpan di mobilnya, punya Kapolres (Serang). Cara memperlakukannya tidak benar. Nanti kena sidang disiplin," ujar Boy Rafli Amar.

Insiden penembakan itu berawal saat Briptu Sutarjo Hutomo meminjam senjata api milik Briptu Puji Purwanto. Dia beralasan akan membersihkan senjata berjenis glock tersebut.

Namun nahas, senjata itu ternyata dalam kondisi terisi peluru tajam. Tanpa sengaja, Sutarjo menarik pelatuk senjata api tersebut. Akibatnya peluru langsung melesat hingga menembus bagian paha kanan Brigadir Iip Hetami.

Korban langsung terluka dan segera dilarikan ke RS Sari Asih, menggunakan ambulans milik Polda Banten.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya