Liputan6.com, Jakarta - Kembali berhembus tudingan Wakil Presiden Jusuf Kalla berada di belakang RJ Lino, Direktur Utama Pelindo II yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Quay Container Crane di Pelindo II tahun anggaran 2010.
Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul menyarankan seluruh penuding saling introspeksi diri terkait kasus yang menimpa RJ Lino di KPK. Salah satunya, Masinton Pasaribu.
"Aku selalu positive thinking aja, semua saling intropeksi karena semua, siapapun di republik ini harus ingat buku Kho Ping Ho, di atas langit masih ada langit. Jadi jangan mentang-mentang, jadikanlah hukum panglima, jangan kekuasaan," tandas Ruhut usai kunjungan reses Komisi III DPR RI ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin 21 Desember 2015.
Mengenai desas-desus keterlibatan Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno dalam perkara RJ Lino, Ruhut enggan berkomentar banyak.
"Itu jelas kok, duo Lino sama Rini. Tapi mungkin Pak Masinton mau tambah Pak JK kali, makin seru. Aku penyeimbang di tengah," pungkas Ruhut.
Baca Juga
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu menilai setahun pemerintahan Jokowi-JK lebih banyak diisi dengan kegaduhan di bidang politik dan ekonomi. Biang dari kegaduhan itu, tuding dia, ada di Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut dia, selama 1 tahun 2 bulan ini, JK selalu ada di pusaran kegaduhan Indonesia.
"Kalau gaduhnya masih di lingkar program ya menarik. Tapi kalau gaduhnya sekarang ini sesama pemburu rente. Bahaya juga kalau model gaduh kaya gini," kata Masinton, dalam diskusi rilis survei Polcomm Institute bertema Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, di Jakarta, Minggu 20 Desember 2015.