Pramono Minta Menko Polhukam Usut Kasus Peretasan Situs Setkab

Aksi peretasan ini akan segera diselidiki sampai bisa ditemukan siapa pelakunya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Des 2015, 23:10 WIB
Diterbitkan 24 Des 2015, 23:10 WIB
20150812-Jokowi Pecat Sekaligus Lantik Menteri Baru-Jakarta
Pramono Anung acungkan jempol saat pelantikan dirinya sebagai Sekretaris Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Presiden Jokowi me-reshuffle sejumlah menteri Kabinet Kerja sekaligus melantik menteri baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Situs Sekretariat Kabinet yang beralamat di www.setkab.go.id sempat diretas oleh orang tak dikenal. Pelaku sempat mengganti tampilan layar utama dengan gambar tengkorak dan diisi oleh musik disko.

"Kejadiannya pada Kamis, 24 Desember 2015, sekitar pukul 14.00 WIB, situs kami sempat diretas," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada Liputan6.com, Kamis (24/12/2015).

Untuk mengatasi peretasan ini, menurut Pramono, pihaknya telah melakukan beberapa langkah. Pertama, menghilangkan gambar hasil peretasan sehingga tampilan setkab.go.id bisa kembali seperti semula.

"Hasil analisis internal kami, peretasan diduga kuat dilakukan melalui plugin CMS (Content Management System). Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan melakukan eksploitasi terhadap plugin CMS tersebut," tutur Pramono.

Langkah antispasi kedua, lanjut politikus PDIP ini, yaitu dengan mengamankan data yang tersimpan dalam situs, terutama mengamankan halaman admin pengelola setkab.go.id.

"Langkah ini sebagai upaya pencegahan jika ada peretasan berikutnya," imbuh Pramono.

Selain itu, Pramono juga langsung melakukan koordinasi sekaligus meminta bantuan pada Kemenko Polhukam, Cyber Crime Polri, dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk melakukan kajian dan penyelidikan atas peristiwa peretasan tersebut.

"Setelah kita lakukan langkah-langkah itu, data yang sebelumnya sempat hilang, sedikit demi sedikit dapat dipulihkan kembali. Sejak pukul 18.45 WIB, situs www.setkab.go.id telah beroperasi kembali dengan normal," ucap mantan Wakil Ketua DPR itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya