Liputan6.com, Jakarta - Perwira di lingkungan Direktorat Reserse Narkoba Pola Nusa Tenggara (NTT), Ajun Komisaris Besar Albert Neno, melaporkan anggota DPR Herman Herry ke Polda NTT. Langkah itu buntut dari umpatan yang diduga dilontarkan anggota Komisi Hukum tersebut kepada Albert.
Tidak terima dengan langkah hukum yang dilakukan Albert, Herman Herry balik mengancam perwira yang menyandang pangkat melati dua tersebut.
Baca Juga
"Saya akan laporkan ke Propam Mabes," ancam Herry saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (28/12/2015).
Advertisement
Menanggapi itu, Albert tidak gentar menerimanya. Dia mempersilakan Politikus PDIP tersebut melaporkan kepada Propam Mabes Polri.
"Silakan saja, saya layani mau ke mana saja," jawab Albert.
Baca Juga
Pangkal masalah adalah ketika Malam Natal 25 Desember 2015, sekitar pukul 11 malam waktu Indonesia bagian timur. Seluruh sanak saudara Neno dar Kupang dan kota sekitar tengah berkumpul bersama dalam perayaan hari besar tersebut.
Namun, malam penuh keriangan itu mendadak berubah setelah dering telepon berbunyi. Putri Neno menyerahkan telepon yang masih berdering kepada Neno.
"Selamat malam, selamat Natal. Begitu saya membuka perbincangan telepon. Karena malam itu Malam Natal," tutur Neno.
Namun, bukan balasan serupa yang dia terima. Suara di balik telepon langsung memaki dan mengumpat. Nadanya tinggi.
"Eh monyet, bangsat, saya Herman Herry, kenapa kamu tutup usaha saya," kata Neno menirukan makian suara di balik telepon itu.
Neno tidak mengerti usaha yang dimaksud orang yang mengaku anggota DPRÂ tersebut. Namun, sepanjang makian meluncur baru dia memahami bila hal itu terkait dengan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar satuan gabungan Polda NTT, yaitu operasi minuman keras.
Tidak hanya itu, orang di balik telepon itu juga menantang Neno untuk datang ke sebuah hotel. "Bawa senjata kamu lengkap, saya habisi kamu," Neno menirukan ancaman yang diterimanya.
"Kamu kasih tahu Dir-mu (Direktur Reserse Narkoba) saya laporkan Propam dan Kapolri, biar kamu dicopot," Neno menambahkan.
Disinggung mengenai usaha minuman keras Herman Herry, Neno mengaku tidak mengetahu hal tersebut. Dia meyakinkan bahwa operasi yang dilakukan tim gabungan itu sesuai prosedur.
"Selama operasi tidak ada kami menghadapi kendala. Tidak ada juga tempat-tempat yang kami razia menyebut nama Herman Herry. Tidak ada satu orang pun di Kota Kupang ini nyebut nama dia," ucap Neno.
Dikonfirmasi terpisah, Herman Herry, anggota DPR Komisi Hukum ini membantah dirinya memaki dan mengumpat AKBP Albert Neno. Bahkan dia menyatakan tidak pernah berkomunikasi dengan Neno.
"Saya tidak pernah marah-marah. Saya pun tidak pernah berkomunikasi (dengan Neno)," ujar Herman.