Mereka yang 'Kecewa' Johan Budi dan Busyro Tak Lagi Pimpin KPK

Dalam pemilihan yang dilakukan Komisi III, Johan Budi memperoleh 25 suara, sedangkan Busyro hanya memperoleh 2 suara.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Des 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 06:20 WIB
20151217-Pemilihan Ketua KPK di DPR-Jakarta-Helmi Afandi
Proses perhitungan suara calon Ketua KPK di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/12/2015). Agus Rahardjo resmi terpilih menjadi Ketua KPK periode 2015-2019. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru telah ditunjuk Komisi III DPR. Kelima nama tersebut pun siap diumumkan dalam rapat paripurna.

Namun dari 5 nama yang telah terpilih, tidak ada nama Johan Budi dan Busyro Muqoddas, yang berpredikat sebagai petahana. Banyak anggota Komisi III yang menyayangkan hal itu.

"Prediksi kita Johan Budi bisa masuk, yang memahami anatomi KPK selama ini. Sayang dia kalah tipis," ujar Wakil Ketua Komisi III Trimedya Pandjaitan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 17 Desember 2015 malam.

Hal senada diungkapkan Politikus Demokrat Ruhut Sitompul. Dia menyatakan lebih baik ada orang lama, agar bisa langsung berkesinambungan

"Lebih bagus ada satu kesinambungan. Ada orang lama. Dari 5 orang, satu pun enggak dapat. Tapi enggak apa-apa," ungkap Ruhut.

Sementara, politikus PPP Arsul Sani menilai reputasi Johan Budi cukup baik selama berada di Jalan Kuningan C1 tersebut. Namun begitu, masyarakat tak boleh apatis terhadap 5 pimpinan KPK yang baru.

"Sebenarnya Johan Budi itu tidak jelek. Tapi jangan juga masyarakat mengatakan 'kok yang terpilih kayak gitu', enggak boleh seperti itu. Dulu Abraham Samad, Adnan Pandu, rangking di bawah. Toh mereka bekerja dengan baik," pungkas Arsul.

Dalam pemilihan yang dilakukan Komisi III, Johan Budi memperoleh 25 suara, sedangkan Busyro hanya memperoleh 2 suara.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya