Ini Kronologi Teror Thamrin Versi Polda Metro Jaya

Penembakan langsung terarah pada petugas polisi yang kebanyakan dari polantas dan provos di lokasi yang tengah mengatur lalin.

oleh Oscar Ferri diperbarui 16 Jan 2016, 07:39 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2016, 07:39 WIB
20160114-Gegana-Sisir-Pos-Polisi-Perempatan-Sarinah-HEL
Petugas Gegana Polri melakukan pemeriksaan di sekitar pos polisi di perempatan Sarinah Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Pasca ledakan, aparat Gegana langsung melokalisir tempat kejadian perkara (TKP). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Humas Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal membeberkan kronologi aksi terorisme di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Tepatnya di depan kedai kopi yang berada di area Gedung Menara Cakrawala dan pos polisi di seberang Mal Sarinah, Kamis 14 Januari 2016.

‎Berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, Iqbal menerangkan, ledakan pertama terjadi pada pukul 10.40 WIB di kedai kopi Gedung Cakrawala. 20 Detik kemudian, terjadi lagi ledakan di pos polisi lalu lintas seberang Mal Sarinah.

"Jaraknya ledakan pertama dan kedua 20 detik," kata Iqbal saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Setelah ledakan tersebut, 5 menit kemudian ada petugas polisi yang tiba di lokasi untuk lakukan proses pengalilah lalin. Saat itu, petugas polisi tidak tahu kalau ada aksi teroris, meski ada ledakan. Ketika tiba, petugas polisi melakukan proses pengaturan lalu lintas agar masyarakat tidak dekat dengan lokasi.

"Tapi lokasi dipunuhi masyarakat. Ini tak bisa dihindari. Ini jadi pelajaran kita semua. Tolong kalau terjadi peristiwa, jangan mendekat," ucap dia.

Iqbal mengatakan demikian, sebab selang beberapa menit setelah itu, di lokasi yang penuh dengan masyarakat terjadi penembakan oleh 2 orang yang diduga pelaku aksi teror. Penembakan langsung terarah pada petugas polisi yang kebanyakan dari polantas dan provos di lokasi yang tengah mengatur lalin.

"Berdatangan petugas kami setelah penembakan. SOP kami ketika ada ledakan, petugas datang ke TKP langsung cepat. 5 sampai 10 menit petugas sudah di lokasi. Terjadi penembakan pada 5 petugas kami," ucapnya.

Bukan Bom Bunuh Diri

Setelah penembakan, 2 pelaku langsung ke area parkir di kedai kopi. Terjadi tembak menembak dengan 2 pelaku. Tembak menembak pun terjadi di lokasi parkir kedai kopi. Polisi kemudian menyerang dari 2 penjuru.

Pelaku sangat terdesak, yang terlihat di CCTV. Mereka terdesak dan bersembunyi dekat sebuah mobil putih dan tidak bisa bergerak ke mana-mana.

"Saat itu salah satu pelaku ingin melemparkan yang diduga alat peledak. 2 Kali dilempar, salah satunya meledak dekat mobil Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya. Kami lakukan proses analisa saat itu juga. Di mana peledak (yang dilempar) adalah rakitan pakai sumbu," ujar dia.

Iqbal melanjutkan, baku tembak pun terus berlangsung. Sekitar 10 menit aksi tembak menembak itu dan polisi berhasil melumpuhkan kedua pelaku. Di mana setelah itu terjadi ledakan ‎di dekat kedua pelaku yang sudah dilumpuhkan.

"Ada ledakan di sana. Ledakan itu bukan bunuh diri, tapi bahan peledak. Jadi setelah kami cek benar (bahan peledak itu) terkena peluru petugas kami. Jadi 2 pelaku berhasil dilumpuhkan dalam 10 menit. Setelah tembak menembak," ucap Iqbal.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya