Penyandang Difabel Kini Bisa Keliling Ibu Kota Naik Bus Gratis

Bus dilengkapi dengan LCD TV 32 inchi, AC, GPS, dan CCTV. Bus ini dapat menampung hingga 69 orang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Jan 2016, 10:04 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 10:04 WIB
Bus Tingkat Wisata Resmi Dikelola PT Transjakarta
Rute yang akan ditempuh Bus tingkat wisata atau City Tour Jakarta nantinya masih sama seperti sebelumnya, Jakarta, Sabtu (10/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta terus berusaha memenuhi kelayakan bus di Jakarta, tak terkecuali bus tingkat City Tour. Kini bus City Tour telah dimodifikasi agar ramah pada penyandang disabilitas.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluncurkan langsung bus hasil kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) ini.

Bus ini hasil corporate social responsibility (CSR) ini sebenarnya sudah diserahkan Alfamart ke Pemprov DKI Jakarta pada Jumat, 26 Juni 2015. Bus kemudian dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas di Jakarta, sehingga mereka bisa juga menikmati keliling kota dengan bus wisata gratis.

Modifikasi utamanya dilakukan pada pintu masuk bus. Kini bus dilengkapi dengan besi panjang sebagai alas melintas bagi difabel khususnya yang menggunakan kursi roda. Sehingga, tidak perlu bingung, karena bisa naik dari halte menuju bus atau sebaliknya. Kondisi kabin bus juga terlihat lebih luas dibanding sebelumnya.

Selain itu, bus juga sudah dilengkapi dengan LCD TV 32 inchi, AC, GPS, dan CCTV. Bus ini dapat menampung hingga 69 orang.

"Kami menjalin kerja sama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa untuk mengajak penyandang disabilias untuk keliling kota bersama anak penderita kanker. Kami akan berkeliling Monas dan Kota Tua dengan bus ini," kata Coorporate Affairs Director Alfamart, Solihin di Balai Kota Jakarta, Senin (25/1/2016).

Ahok mengatakan, keberadaan bus di Jakarta memang sangat penting. Sehingga, pengalihan dari kendaraan umum ke angkutan umum bisa segera terlaksana. Dengan begitu, kemacetan karena kepadatan jumlah kendaraan bisa segera dikurangi.

"Ke depan (kalau armada bus cukup), saya tidak mau lagi ada orang telat kerja karena macet," Ahok menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya