Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Dili, Timor Leste, hari ini.
Mengawali kunjungannya, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan istrinya Isabel da Costa Ferreira, di Istana Kepresidenan atau Palacio Presidencial di Dili, Timor Leste.
Berdasarkan keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Selasa (26/1/2016), setibanya di Istana Kepresidenan Timor Leste pada pukul 11.00 waktu Dili, Jokowi disambut upacara penyambutan tamu negara yang dipimpin Presiden Timor Leste.
Dalam upacara tersebut, dikumandangkan lagu kebangsaan 2 negara dan dentuman meriam 21 kali. Di akhir prosesi upacara, Jokowi dan Taur Matan memeriksa jajar kehormatan pasukan.
Usai upacara, Jokowi dan Taur Matan melakukan pertemuan tete-a-tete atau pertemuan empat mata, dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan para delegasi kedua negara.
Usai pertemuan empat mata, Jokowi dianugerahi Bintang Jasa Tertinggi Republik Demokratik Timor Leste Grande Colar de Ordem de Timor Leste oleh Presiden Taur Matan Ruak.
Baca Juga
Bintang jasa tersebut adalah penghargaan tertinggi yang diberikan hanya kepada kepala negara asing dari Pemerintah Timor Leste.
5 Kerja Sama
Advertisement
Dalam kunjungan ini juga ditandatangani 5 MoU atau nota kesepahaman, yaitu kerja sama pemuda dan olahraga, kearsipan, klimatologi dan geofisika, search and rescue, dan energi petroleum serta sumber daya mineral.
Setelah berkunjung ke Istana Kepresidenan Timor Leste, Jokowi mengunjungi 2 taman makam pahlawan di kota Dili.
"Sebelum kembali ke Tanah Air, Presiden dan Ibu Negara bersama rombongan akan berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Metinaro dan Taman Makam Pahlawan Seroja," jekas Ari.
Presiden dan rombongan diperkirakan akan tiba di Tanah Air malam ini pukul 20.00 WIB. Turut mendampingi Presiden, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.