Wakil Ketua MPR: Masalah Gafatar Harus Ditangani Serius

Hidayat mengapresiasi langkah pemerintah pemulangkan eks pengikut Gafatar dari Kalimantan Barat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 29 Jan 2016, 01:55 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 01:55 WIB
20151204-Pejabat Negara Hingga Politisi Hadiri Hajatan Setya Novanto-Jakarta
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tampak menghadiri acara resepsi pernikahan Dwina Michaella, putri Ketua DPR, Setya Novanto yang berlangsung di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan masalah Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) harus ditangani secara serius.

Hidayat menyatakan, perlu dicari tahu sebenarnya seperti apa ajaran Gafatar ini hingga para pengikutnya berhijrah dan menegaskan jika mereka bukan lagi Islam.

"Ketika ini (agama) diaduk-aduk kemudian menghadirkan satu hal yang berbeda dari semuanya, itu kan menjadi sesuatu yang dalam tanda kutip bisa dinilai sebagai menistakan agama. Itu akan jadi masalah hukum sendiri karena ada pasal tentang pelarangan penistaan agama," kata Hidayat di Jakarta, Kamis 28 Januari 2016.

Hidayat mengapresiasi langkah pemerintah pemulangkan eks anggota Gafatar dari Kalimantan Barat. Meski begitu, tetap ada yang harus diperhatikan sebelum mengembalikan mereka ke masyarakat.


Hidayat minta pemerintah agar memastikan dulu bagaimana ideologi yang dipahami oleh eks Gafatar. Jangan sampai ketika kembali ke masyarakat Gafatr justru malah mencuci otak orang lain.

"Sekarang ini, pemerintah meminta masyarakat untuk menerima eks Gafatar, tetapi mestinya orang-orang yang diterima oleh masyarakat adalah para eks Gafatar yang sudah kembali ke jalan agamanya masing-masing, baik muslim atau pun non muslim," kata Hidayat.

Terima Wakil KAMMI

Selain menyikapi tentang masalah Gafatar, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan delegasi Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jakarta Selatan pada Kamis kemarin.

"KAMMI Jakarta Selatan baru terbentuk akhir 2015. Para pengurus KAMMI masih minim pengalaman. Untuk itu, kami meminta nasehat dan petuah," kata Ketua KAMMI Jakarta Selatan Abdullah Mas’ud Al Akhyari di Gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Hidayat Nur Wahid mengatakan agar KAMMI dapat melakukan konsolidasi organisasi dengan baik.

"Mereka didorong agar melakukan konsolidasi dengan para yang pernah aktif di KAMMI," ucap Hidayat, Kamis 28 Januari 2016.

Sebagai calon pemimpin, lanjut Hidayat, para mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI harus belajar disiplin dan tepat waktu. Sikap bermalas-malasan harus ditinggalkan.

“Disiplin itu penting agar sukses dan jangan bikin orang kecewa,” ujar dia.

Politisi Partai PKS itu juga menyampaikan agar jangan mudah terjebak dengan provokasi-provokasi dan jangan mau dijebak untuk menjadi teroris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya