Jokowi: Borobudur Harus Punya Toilet Sekelas Hotel Bintang 4

Terkait dengan atraksi seni budaya, Jokowi meminta agar dipersiapkan koreografi yang baik.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 29 Jan 2016, 21:44 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 21:44 WIB
20151211-Presiden Joko Widodo -Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat Peringatan Hari HAM se-dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Magelang - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas mengenai percepatan Pembangunan Daerah Pariwisata Nasional Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Sebelum memulai Rapat, Jokowi bahkan sempat meninjau langsung candi terbesar di Asia Tenggara itu. ‎

"Borobudur adalah maha karya budaya dunia dan sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia‎n" ucap Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden, Magelang, Jumat (29/1/2016).

Saat memberi pengantar pada rapat, Jokowi menyampaikan bahwa Candi Borobudur harus terus dilestarikan dan dijadikan destinasi bermanfaat bagi masyarakat.‎

"Data yang diterima dari Kementerian Pariwisata tahun 2014 menyebutkan jumlah wisatawan yang datang sebesar 250 ribu orang, dan wisatawan nusantara kurang lebih 2,2 juta orang," kata Jokowi. ‎

Menurut Jokowi, potensi pasar wisatawan mancanegara yang dapat mengunjungi Borobudur sangat besar, terutama dari Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Hong Kong, Belanda, Jerman, dan Brunei, serta Tiongkok.

"Saya minta pengembangan Borobudur ini disiapkan dengan baik, terintegrasi antarkementerian dengan provinsi. Dan baik itu berkaitan dengan aksebilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan yang juga warisan budaya‎," beber Jokowi.‎
‎
Ia juga meminta agar dipersiapkan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk juga mempersiapkan toilet dengan standar bintang 4.

"Meskipun itu untuk umum tapi bintang 4. Tapi juga dijaga, dirawat, harian harus dikontrol. Standar-standar itu yang kita inginkan," ujar Jokowi. ‎

Terkait dengan atraksi seni budaya, Jokowi meminta agar dipersiapkan koreografi yang baik. Tentunya dengan koreografer yang berkualitas dan juga menggunakan kurator. "Sehingga yang dilihat di sini tidak hanya Borobudur tapi juga atraksi seni budaya juga bisa dimunculkan," kata Jokowi. ‎

Jokowi sebelumnya mengaku mendapatkan informasi bahwa atraksi tarian hanya digelar satu kali dalam setahun. Ia meminta agar atraksi serupa berupa seni dan budaya digelar setiap minggu.

"Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," papar Jokowi. ‎
‎
Di akhir pengantarnya, Jokowi mengarahkan agar pengelolaan kawasan Candi Borobudur diperbaiki manajemennya. "Kalau kapal nakhodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya," ujar Presiden.

Rapat dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu, juga ada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, dan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya