Jokowi Bahas Persiapan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta

Jokowi mengatkan, kesiapan penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI menunjukkan komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 03 Feb 2016, 18:13 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 18:13 WIB
20160203-Duta-Besar-Luar-Biasa-dan-Berkuasa-Penuh-Jakarta-Jokowi-FF
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Designate Resident dan Designate Non Resident untuk Republik Indonesia memberikan Surat-Surat Kepercayaan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/2/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI). Konferensi ini khusus membahas ‎pembatasan akses warga muslim di wilayah Al Quds ke Masjid Al Aqsa.

Semula, konferensi ini akan diselenggarakan di Maroko, namun negara tersebut menyatakan ketidaksiapannya menggelar konferensi ini, dan Indonesia diminta menggantikan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun meminta agar mengambil KTT Luar Biasa OKI tersebut, dan menjadi tuan rumah yang baik.

"Saya minta Menlu untuk menyatakan kesanggupan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI," ujar Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/3/2016).

‎"Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, harus memainkan peranan yang aktif dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,  dan keadilan sosial sesuai dengan amanat konstitusi," lanjut Presiden.

Jokowi mengatkan, kesiapan penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta akan menunjukkan komitmen Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

Karena itu, Jokowi akan menyiapkan KTT ini sebaik-baiknya. Terlebih, Indonesia di mata dunia dianggap sukses menyelenggarakan konferensi atau pertemuan besar sekelas KTT Asia-Afrika pada 2015 lalu.

"Saya ingin KTT Luar Biasa OKI ini juga bisa sukses," kata dia.

Menurut Jokowi, sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia harus memberikan pelayanan yang baik. Dia menginstruksikan kementerian terkait, memastikan kepala negara yang akan menghadiri konferensi tersebut, dan seluruh fasilitas untuk para tamu yang hadir. Termasuk soal keamanan.

"Pengamanan serta fasilitas pendukung lainnya harus disiapkan," imbau dia.

Presiden berpesan agar konferensi ini menjadi bagian dari upaya menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia negara yang aman dan warganya ramah, sehingga menarik dikunjungi.

"Dan warga muslimnya mengusung Islam yang toleran, Islam sebagai rahmat bagi alam semesta," tandas Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya