Liputan6.com, Jakarta - Polisi sudah menangkap 2 terduga pembunuh dan perampok Deddy Widyanarko (23) Selasa, 9 Februari 2016. Namun, polisi kembali menangkap 1 lagi terduga pembunuh Dedy yaitu Aga Esanda.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes M Agung mengatakan, usai menangkap 2 pelaku, jajarannya mengejar pelaku Aga Esanda yang melarikan diri ke Kampung Banyon, Kroya, Sragen, Jawa Tengah usai membunuh korban. Namun Aga ditembak petugas karena melarikan diri dan melawan saat hendak dibekuk. Tembakan polisi mengenai kaki kiri Aga.
"Awalnya kedua pelaku (Pingping dan Gareng) dulu yang kita amankan. Aga ini melarikan diri, terus kita kejar dan saat ditangkap dia melawan. Akhirnya kami terpaksa melakukan tindakan tegas," kata Kombes Agung dihubungi di Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Nasriadi mengatakan, ketiga pelaku yang diduga membunuh Dedy ternyata karena ingin menguasai mobil korbannya. Ketiga pelaku menjalankan aksi dengan berpura-pura menjadi pembeli mobil Dedy.
"Motifnya karena ingin menguasai mobil korban," kata AKBP Nasriadi lewat pesan singkat.
Baca Juga
Ia menyebutkan, ketiga pelaku mengenal Dedy lewat jual beli di internet. Dedy sedang ingin menjual mobil Nisan Grand Livina miliknya. Dari situ kemudian pelaku menghubungi Dedy. Kemudian pelaku dan Dedy bersepakat bertemu. Pelaku berdalih hendak melakukan test drive.
"Salah satu pelaku berinisial PS (Paulus Santoso alias Pingping) yang rencanakan. Dia berpura-pura ingin beli mobil korban dan bertemu dengan korban untuk test drive," ungkap Nasriadi.
Setelah bertemu Dedy dan melakukan test drive, ketiga pelaku langsung memukuli korban dengan kunci inggris yang telah disiapkan. Dedy kemudian dibuang di Jalan Inspeksi Cakung Grand, Jakarta Timur dan ketiga pelaku melarikan diri ke luar kota.
Dari penangkapan ketiga pelaku, polisi menyita barang bukti berupa kunci inggris, lakban, dan satu unit mobil Grand Livina bernomor polisi B 3689 IP. Ketiga pelaku dibawa ke Polres Jakarta Timur pada Kamis dinihari tadi.
Deddy ditemukan tewas di pinggir kali di Jl Inspeksi Cakung Grand, Jakarta Timur, Sabtu 6 Februari 2016 dini hari.
Saat ditemukan, tangan Deddy dalam kondisi terikat dan wajahnya ditutupi tempat helm. Selain itu, ditemukan luka akibat benda tumpul dan benda tajam di wajah dan tubuh Deddy.